Lihat ke Halaman Asli

Irene Maria Nisiho

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga

Menikmati Masa Lansia yang Bahagia

Diperbarui: 29 Mei 2018   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Shutterstock

Menjadi Lansia adalah rahmat yang sangat patut kita syukuri. Namun kadang anugerah Tuhan yang sangat mulia ini tidak dirasakan oleh sebagian Lansia. Hal ini terjadi mungkin karena sebagian Lansia 'terjebak' menjalani hidupnya dalam sepi dan tak berdaya.

Setelah anak-anak beranjak dewasa, mereka akan sibuk dengan berbagai kegiatan dan akhirnya mereka satu persatu akan meninggalkan rumah dan membina rumah tangganya sendiri. Sebetulnya masa itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan hobi atau apa saja yang dulu tidak sempat para Lansia lakukan.

Namun hal ini sering tidak bisa terlaksana, karena berbagai kendala.

Kendala yang paling sering timbul biasanya disebabkan oleh kesalahan kami. Para Lansia sendiri. Kami kurang persiapan menghadapi kenyataan anak-anak akan sibuk dengan urusan pekerjaan dan keluarganya masing-masing. Kami "patah hati" merasa ditinggakan lalu menjadi malas beraktivitas dengan alasan yang kurang akurat, malah kadang alasannya sama sekali tidak masuk akal.

Bila sama sekali tidak ada kegiatan, saya khawatir penyakit mulai mengintai, bisa sakit fisik dan bisa sakit psikis.

Agar kita di usia lanjut tetap bisa sehat, ceria dan bahagia, hendaknya dari usia muda sudah mulai kita persiapkan. Rajin berolahraga sedari muda dan mengatur diet dengan benar, ini pasti tabungan untuk masa tua yang sangat bermanfaat.

Kalau dulu tidak sempat, ayo sekarang kita mulai!

*Mengolah hati, belajar bersyukur dan mengasihi Tuhan lewat sesama. Maka hati kita pasti tidak pernah sepi. Termasuk menjaga keharmonisan hubungan dalam keluarga, anak-anak, mantu, cucu dan tentu dengan pasangan, jika mempunyai pasangan.

 

Relasi antara suami dan istri sangat menentukan kebahagiaan Lansia. Ingat, semakin lanjut usia akan semakin banyak penyulit. Faktor keuangan dan faktor kesehatan sangat berperan.

Suami mulai tuli, istri semakin pelupa dan munculnya berbagai kesulitan. Maka meningkatkan pengertian satu sama lain sangat diperlukan dan jangan menghentikan kemesraan terhadap pasangan.

*Menjaga kesehatan rohani dengan beribadah, memperbanyak berbuat kebaikan, dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline