Saat sedang santai sepulang dari laboratorium mengecek gula darah, saya menerima pesan What’sApp ini.
Wow, seberat itukah derita ditinggal mudik asisten rumah tangga? Memang ditinggal mudik, banyak keruwetan yang terpaksa kita hadapi. Semua pekerjaan rumah harus kita yang mengerjakannya sendiri.
Tapi mengapa tanpa si mbak, berat badan saya malah bertambah?
Ketika sang asisten mudik, saya tidak terlalu repot karena sebelumnya kami sudah menyiapkan beberapa macam makanan yang kemudian saya simpan di freezer. Jadi jika butuh makanan tinggal pilih mau yang mana, lalu dipanaskan.
Sebetulnya sebelum ditinggal mudik oleh sang asisten, kesehatan saya tidak terlalu baik alias kurang sehat. Syukur, ngepel lantai tidak pernah menjadi tugas saya. Suami sayalah yang mengerjakannya dan bila perlu dia bisa mengerjakan semua tugas saya. Hehe...dia bisa bertugas sebagai inval yang hebat. Hujan pun membantu saya, sehingga tidak perlu setiap hari menyiram tanaman.
Namun, yang membuat berat badan saya bertambah satu kilogram, mungkin karena saya lebih santai.
Selama si mbak mudik kami santai, kalau belum lapar, ya nggak makan dulu. Kalau sedang malas-malasan, masaknya nanti aja, Lapar? Makan apa saja dulu, yang ada. Nah itu dia…! Saya sudah melalaikan 4J dari Dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK yang selama ini berusaha saya patuhi untuk mengontrol berat badan dan kesehatan saya.
Apa itu 4J?
1. Jumlah
2. Jadwal
3. Jenis
4. Jurus memasak.
Mungkin di lain waktu, jika ada kesempatan saya akan menulis sedikit tentang 4J ini.
Karena sudah tahu saya ini obesitas, maka saya jarang menimbang berat badan. Untung tadi saya iseng menimbang di laboratorium. Biasanya saya hanya patokan ukuran baju, bila sempit berarti…