Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Jepang tentang Praktik Crowd Control

Diperbarui: 1 November 2022   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerumunan anak muda merayakan Halloween di Shibuya, Tokyo, Jepang (Sumber: The Yomiuri Shimbun)

Crowd control atau pengendalian kerumunan menjadi topik hangat baru-baru ini usai Tragedi Halloween Itaewon yang terjadi pada Sabtu (29/11/2022) malam. 

Tragedi nahas itu menyebabkan 154 orang meninggal dunia usai 100 ribu orang berdesak-desakan di gang sempit Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Lantas, apa crowd control itu dan bagaimana cara mengatur kerumunan? 

Melansir dari Collins Dictionary, crowd control adalah manajemen kerumunan yang biasa dilakukan di acara-acara besar dengan jumlah pengunjung yang banyak. 

Crowd control biasa diterapkan di acara olahraga, demonstrasi dan juga konser. 

Salah satu penerapan crowd control yang baik adalah di Shibuya, Tokyo, Jepang. 

Japan News mencatat bahwa seperti layaknya Itaewon, jalanan Shibuya juga dipenuhi oleh masyarakat yang ingin merayakan Halloween. 

Kawasan Shibuya juga populer di kalangan anak muda serta warga negara asing karena ada banyaknya toko serta restoran yang bisa dikunjungi.

Untuk mengatur kerumunan di sana, para petugas kepolisian berjaga sejak sehari sebelum Halloween tiba. 

Nampak seorang polisi menggunakan microphone untuk mengatur kerumunan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline