Lihat ke Halaman Asli

A Short Trip to Bali: Kuta, The Legendary Destination

Diperbarui: 29 Agustus 2016   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pantai Kuta (Sumber: dokumentasi pribadi)"][/caption]

       Bali. Ya, salah satu pulau di Indonesia yang juga dikenal sebagai Pulau Dewata. Pulau eksotis yang selalu mengundang setiap orang untuk kembali berkunjung, menikmati setiap sudut keindahannya. Tak habis rasanya kala kita membahas tentang Bali. Tari Kecak dan Pendet, pura dan pantai, mungkin hanya sekelumit cerita dari Bali yang sebenarnya masih menyimpan beragam kisah menarik dari setiap sudutnya.

       Perjalanan saya ke Bali berawal dari kota gudeg. Bersama dengan tiga sahabat saya, kami melintasi darat dan lautan melalui udara dan sampai di Pulau Dewata pada tanggal 7 Maret 2016, tepatnya pada pukul 10.30 WITA. Perjalanan kami ke Bali bukan tanpa alasan. Empat tahun mengenyam pendidikan sejak tahun 2012 di Yogyakarta, membuat kami akhirnya memutuskan untuk berlibur bersama sebelum wisuda menjemput di tahun 2016 ini.

      Sesampainya kami landing di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kami langsung mencari taksi untuk menuju ke penginapan di Sunset Road, Kuta. Seusai mempersiapkan diri, kami pun memutuskan untuk menuntaskan hari pertama kami di daerah Kuta yang paling dekat dengan penginapan kami. Karena hari masih siang, kami pun mengurungkan niat untuk berjalan-jalan di Pantai Kuta dan memutuskan untuk berkunjung ke Sahid Beachwalk Kuta, sebuahpusat perbelanjaan yang terletak persis di seberang Pantai Kuta. Di sini, kami menemukan berbagai brand kelas dunia.

Satu hal yang begitu menarik dari pusat perbelanjaan ini adalah desain bangunannya. Tidak seperti pusat perbelanjaan biasa, Sahid Beachwalk Kuta terdiri atas beberapa bangunan terpisah. Setiap bangunan yang diisi satu tennant tersebut berbentuk bundar dan mengelilingi bangunan utama mal. Untuk menuju ke satu bangunan ke bangunan yang lain, kami harus berjalan melalui jembatan yang dibangun di atas kolam di tengah-tengah mal. Di atap mal juga dibangun taman-taman hijau yang dilengkapi dengan kursi-kursi untuk para pengunjung. Anda juga bisa memanfaatkan desain unik taman ini untuk berfoto dengan keluarga dan sahabat kala berkunjung ke Sahid Beachwalk Kuta.

Sahid Beachwalk juga menyediakan beragam variasi makanan dengan harga yang bervariasi pula. Namun satu hal yang perlu Anda ingat adalah selalu perhatikan jalan dan toko-toko di dalam mal karena jalan yang berputar-putar di dalam mal dapat membingungkan Anda.

      Seusai berkeliling di Sahid Beachwalk, kami pun meneruskan perjalanan ke Pantai Kuta. Cukup dengan berjalan kaki ke seberang jalan, kami pun sampai ke Pantai Kuta yang tak pernah sepi dari wisatawan asing maupun lokal. Ya, memang pantai inilah yang selalu menjadi ikon Bali. Hamparan pemandangan berupa pasir putih yang membentang di sepanjang pesisir pantai, mengundang setiap wisatawan untuk selalu kembali lagi ke pantai ini.

       Kami tidak menghabiskan banyak waktu di Pantai Kuta. Waktu yang kurang tepat membuat kami harus merasakan panasnya pasir pantai ini. Memang saat yang paling tepat untuk menikmati keindahan pantai ini adalah saat matahari terbenam. Delapan tahun yang lalu ketika saya mengunjungi pantai ini, saya dapat menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang begitu indah, seakan hilang ditelan lautan yang begitu luas.

       Setelah mengambil foto sebentar, kami pun beranjak dari Pantai Kuta dan menuju ke Discovery Shopping Mall, sebuah pusat perbelanjaan unik lainnya. Ya, mal yang satu ini terletak persis di depan hamparan pantai kecil di selatan Pulau Bali. Kami pun memutuskan untuk berjalan kaki kesana. Sore hari mulai tiba, matahari mulai meredup seiring dengan langkah kami menjelajahi wilayah sekitar Pantai Kuta.

      Setapak demi setapak kami lalui. Kami memanfaatkan trotoar yang dibangun khusus bagi pejalan kaki di sepanjang Pantai Kuta. Di sepanjang jalan itu pula kami takjub dengan berbagai toko, restoran dan hotel yang berjejeran di wilayah Kuta. Sekitar 10 menit dari depan Sahid Beachwalk tempat kami beranjak tadi, kami berhenti di depan gitar raksasa yang menjadi ikon dari brand Hardrock. Kami tentu tidak menyia-nyiakan momen ini untuk berfoto ria seperti turis-turis lain yang melewati gitar raksasa ini.

      Seusai berfoto dan istirahat sejenak di depan sebuah pura, kami pun berjalan kembali. Kali ini kami disambut oleh berbagai toko pernak-pernik yang menjual pakaian, kacamata hitam, topi pantai dan dreamcatcher. Toko-toko selanjutnya yang kami temui di sepanjang perjalanan ialah toko baju, sandal dan kosmetik bermerek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline