Seringlah kita mendengar kata-kata "Don't Judge a Book by Its Cover" yang artinya "jangan menilai bobot atau nilai dari suatu hal dari penampilan luarnya saja" (diambil dari Wikipedia). Iya, ini betul sekali dan tidak hanya berlaku dalam hubungan kita dengan sesama tapi juga dengan banyak hal.
Tahun lalu saudara saya memberikan sebungkus jeruk santang pada kami. Wah, saya suka sekali dengan jeruk santang ini. Kecil-kecil, terlihat imut. Apalagi kalau manis rasanya. Kadang pun dalam 1 buah jeruk hanya ada 2-5 bijinya, jadi suka langsung utuh-utuh 1 buah jeruk masuk ke mulut. Tentunya sudah dikupas ya he..he.. Sekali makan bisa 5 buah jeruk sekaligus karena ukurannya yang mini.
Biasanya jeruk santang mulai terlihat di pasaran menjelang Hari Raya Imlek. Di saat itu berlimpahlah jeruk santang di mana-mana. Warna kuning oranye yang menggoda. Harganya pun jadi terjangkau kalau sedang melimpah di pasaran.
Kembali ke jeruk santang pemberian saudara saya itu, saya bawa 6 buah ke kantor sebagai pelengkap bekal makan siang. Ini jeruknya bagus sekali, malah seringnya tidak ada bijinya sama sekali. Puas banget makannya. Enam buah jeruk sungguh tak terasa, seperti numpang lewat saja ha..ha..
Di antara jeruk yang saya bawa ini ternyata ada yang masih berwarna kehijauan. Saya pikir pasti rasanya agak asam manis gitu, ya gak apalah, suka juga makan yang asam manis. Pas saya makan, ternyata rasanya manis seperti yang lainnya.
Jadi warna kulitnya tidak menentukan rasa daging buah di dalamnya. Sementara saya sudah yakin sekali bahwa ini rasanya pasti akan ada asam asamnya. Itu dia, tidak boleh menilai rasa dari warna kulitnya ternyata he..he..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H