Lihat ke Halaman Asli

Strategi Menurunkan Tindak Kekerasan dengan Memberdayakan Anak Didik

Diperbarui: 25 November 2024   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Di saat ini adalah hal yang urgen untuk memberdayakan anak didik dalam menghadapi kekerasan karena kesadaran tentang hak-hak anak didik semakin meningkat dan kesadaran akan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan sehat. Namun, masih ada beberapa situasi di mana siswa mungkin menjadi korban kekerasan oleh orang asing, teman di lingkungan sosial ataupun oleh pendidik. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak untuk memahami apa yang dimaksud dengan kekerasan, bagaimana cara menghindarinya dan bagaimana mereka bisa menghadapinya jika hal tersebut terjadi.

I. Ajarkan langkah-langkah untuk menghindari kekerasan dengan cara

1. Wajib mengenali tanda-tanda kekerasan

Mengajarkan anak didik untuk mengenali tanda-tanda kekerasan adalah langkah pertama yang penting. Anak didik perlu diberi pemahaman mengenai berbagai bentuk kekerasan baik fisik maupun psikologis. Misalnya: mereka harus tahu bahwa hukuman fisik seperti dipukul, ditampar atau dipukul dengan benda keras dan contoh lainnya mengenai tindakan kekerasan yang berpotensi terjadi adalah tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima. Selain itu mereka juga harus memahami bahwa hinaan verbal, kata-kata kasar atau ancaman juga merupakan bentuk kekerasan.

2. Mengajarkan hak-hak anak didik

Setiap anak memiliki hak untuk diperlakukan dengan hormat dan tidak boleh dianiaya oleh siapapun termasuk oleh pendidik mereka. Pendidikan tentang hak-hak anak ini sangat penting agar anak didik tahu bahwa mereka berhak mendapatkan perlindungan dan tidak boleh diperlakukan dengan cara yang tidak pantas. Jika seorang pendidik melakukan kekerasan anak didik harus tahu bahwa mereka berhak untuk mencari bantuan.

3. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka

Setelah mendapatkan pengetahuan tentang kewajiban dan hak lanjutkan dengan mengajarkan anak didik untuk berbicara secara terbuka tentang perasaan mereka. Anak didik harus merasa aman dan tidak takut untuk berbicara tentang apa yang mereka alami atau saksikan di sekolah. Memberi anak ruang untuk berbicara tentang kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan dan mengajarkan mereka untuk mengungkapkan perasaan dengan cara yang sehat adalah langkah lanjut dalam mencegah kekerasan.

4. Memberikan pelatihan tentang pengelolaan emosi dan konflik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline