Lihat ke Halaman Asli

Irda Fadliani

Hanya seorang ibu rumah tangga yang hobi menulis

Menuju Migrasi Televisi Digital: Pemerataan Kualitas Siaran

Diperbarui: 14 Agustus 2021   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat ini, Indonesia sedang dalam proses migrasi dari siaran TV analog ke TV digital. Di mana, berdasarkan UU NO 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, batas akhir penghentian siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) adalah  22 Novembember 2022.  Di era yang serba digital ini, memang sudah sepantasnya Indonesia segera beralih ke TV digital secara total  dan meninggalkan siaran TV analog yang sudah mengudara selama hampir 60 tahun.

TV digital dinilai lebih efisien, salah satunya dari segi penggunaan frekuensi. Dimana TV analog cukup boros dalam penggunaan pita frekuensi  yakni, sebesar 328 Mega hertz sedangkan  TV digital hanya membutuhkan 176 Mhz .  Frekuensi yang tidak terpakai tersebut dapat digunakan untuk kepentingan broadband, sehingga laju internet semakin lebih cepat dan canggih. Masyarakatpun akan memperoleh kualitas pelayanan telekomunikasi yang lebih baik, terlebih saat masa pandemi ini kebutuhan akan jaringan internet di tengah masyarakat semakin meningkat.

Dengan migrasi ke TV digital, tidak ada lagi siaran TV semut dan berbayang. Seluruh masyarakat Indonesia bahkan di daerah pelosok yang masih dapat dijangkau oleh frekuensi akan mendapatkan kualitas siaran yang sama jernihnya seperti di kota besar. Sehingga ada pemerataan pelayanan dan tidak ada kesenjangan lagi antara kota besar dan pelosok dalam menonton siaran TV. Selain gambar yang jernih, siaran TV digital juga dilengkapi dengan berbagai fitur interaktif dan juga peringatan dini bencana alam. Diharapkan dengan fitur ini, masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana menjadi lebih sigap dalam menghadapi bencana yang akan datang.

Jika dikaji lebih dalam, siaran TV digital juga  memiliki kaitan dengan kepentingan nasional, di mana melalui diversifikasi  konten dari siaran TV nasional mapun lokal diharapkan mampu memperkuat rasa nasionalisme masyarakat khususnya yang tinggal di daerah perbatasan.  Konten yang beragam dan tertarget diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat, sesuai dengan ideologi pancasila. Selain itu, siaran TV digital yang lebih efisien akan mendorong munculnya stasiun -- stasiun TV baru bermunculan. Hal ini akan menciptakan daya saing ekonomi digital, peluang usaha baru dan juga peningkatan lapangan pekerjaan.

 Perlu digaris bawahi, siaran TV digital bukanlah TV berbayar seperti streaming atau TV kabel.  Meskipun  memberikan kualitas gambar dengan resolusi tiggi dan suara yang lebih jernih, siaran  TV digital sama saja dengan siaran biasa yang kita tonton secara gratis  (free to air) melalui frekuensi. Hanya saja untuk mengaksesnya, masyarakat yang tidak memiliki perangkat TV digital harus membeli Set Top Box (STB). STB merupakan perangkat penerima sinyal digital yang tidak menggunakan parabola khusus, cukup menggunakan antena TV UHF-VHF.

 Untuk itu, masyarakat  tidak perlu membeli TV baru, hanya dengan menggunakan TV flat analog bahkan TV tabung yang sudah berusia belasan tahun pun dapat mengakses  siaran digital asal terhubung dengan STB . STB sendiri dapat dibeli di marketplace dan retail dengan harga yang cukup terjangkau tergantung merk dan kualitasnya.

Wah, ternyata ada banyak sekali manfaat yang akan diperoleh masyarakat dari migrasi ke TV digital khususnya mengenai pemerataan pelayanan di seluruh daerah. Untuk itu, mari kita dukung dan sukseskan ASO ini, salah satunya dengan cara  membantu pemerintah dalam memberikan sosialisasi agar semua masyarakat dapat mempersiapkan diri menuju migrasi ke TV digital. Semoga ASO dapat berjalan dengan lancar demi Indonesia yang lebih maju dan canggih !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline