Lihat ke Halaman Asli

Ira AyuAnanda

Mahasiswa Kesehatan

Memahami Uji Wilcoxon: Metode Statistik Non-Parametrik untuk Analisis Data Berpasangan

Diperbarui: 14 Juli 2024   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam dunia statistik, Uji Wilcoxon merupakan salah satu metode analisis yang sering digunakan untuk membandingkan dua sampel yang berpasangan atau pengukuran berulang pada sampel tunggal. Dikembangkan oleh Frank Wilcoxon pada tahun 1945, uji ini menjadi alternatif yang kuat untuk analisis data ketika asumsi normalitas tidak terpenuhi atau ketika bekerja dengan sampel berukuran kecil. 

Uji Wilcoxon juga dikenal sebagai Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed-Rank Test) adalah metode statistik non-parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi dua variabel yang berpasangan. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan apakah ada perbedaan signifikan antara dua kelompok data yang berpasangan, dengan menguji hipotesis nol bahwa median perbedaan antara pasangan observasi adalah nol.

Uji Wilcoxon bekerja dengan prinsip perankingan perbedaan antara pasangan data. Metode ini tidak hanya mempertimbangkan arah perbedaan (positif atau negatif) seperti pada uji tanda, tetapi juga besarnya perbedaan tersebut. Hal ini membuat Uji Wilcoxon lebih sensitif dan informatif dibandingkan uji tanda sederhana.

Berbeda dengan uji parametrik seperti uji-t berpasangan, Uji Wilcoxon tidak mengasumsikan distribusi normal pada data. Asumsi utama yang diperlukan adalah:

a. Data berskala ordinal atau interval/rasio.

b. Sampel berpasangan atau berasal dari populasi yang sama.

c. Perbedaan antara pasangan dapat diurutkan.

Prosedur Uji Wilcoxon

Langkah-langkah dalam melakukan Uji Wilcoxon adalah sebagai berikut:

a. Hitung selisih antara setiap pasangan data.

b. Tentukan nilai absolut dari setiap selisih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline