Lihat ke Halaman Asli

Ira Wulandari

Freelancer

Kamar adalah Cerminan Kita

Diperbarui: 16 Agustus 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seseorang yang melihat kondisi kamarnya yang berantakan | Foto oleh cottonbro studio: www.pexels.com

Sebagian orang beruntung memiliki sebuah kamar pribadi di rumahnya sehingga memiliki ranah privasi. Kita bisa melakukan apa saja di kamar dan melakukan apa saja pada kamar kita. 

Karena memiliki rasa kepemilikan itu, kamar menjadi cerminan diri kita. Barang-barangnya, tataannya, cat temboknya, kondisi kamarnya menggambarkan diri kita. 

Ketika seseorang memiliki kamar yang bersih dan tertata, orang lain akan menilai bahwa orang tersebut memiliki pemikiran yang seperti itu pula. Begitupun sebaliknya. Nah, pandangan seperti ini bisa kita jadikan pembelajaran dalam mengatur kehidupan kita.

Hilang Kemana Kebiasaan Membersihkan Kamar?

Sejak kecil kita telah dikenalkan dengan perilaku membersihkan kamar. Hal itu juga terlantun dalam lagu anak-anak berjudul "Bangun Tidur Kuterus Mandi" yang memperkenalkan kegiatan setelah bangun tidur, yaitu mandi, gosok gigi, dan membersihkan tempat tidur. Untuk mengenang, saya tulis liriknya di sini.

Bangun tidur kuterus mandi

Tidak lupa menggosok gigi

Habis mandi kutolong Ibu

Membersihkan tempat tidurku

Mungkin saat tinggal bersama orang tua, kita memiliki orang yang berperan mengingatkan bahkan menyuruh kita untuk membersihkan kamar kita, tetapi ketika tinggal sendiri tidak jarang membuat kita abai pada kamar kita. Atau mungkin meskipun tinggal bersama orang tua, kita tidak peduli dengan omongannya karena merasa tahu apa yang kita perbuat. Akhirnya kamar kita berantakan dan tidak terurus. 

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kamar yang berantakan, salah satunya adalah kondisi mental yang sedang tidak baik-baik saja, misalnya stres. Meskipun begitu, kamar berantakan tidak hanya menjadi dampak dari stres, bisa jadi kebalikannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline