Jika alam mberot, saatnya tingkatkan upaya pelestarian lingkungan
(Seri Diskusi Mblarah #6)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Mberot adalah sebuah fenomena unik yang muncul dalam seni Bantengan. Saat mberot, para penari Bantengan mulai menampilkan sensasi kalap dan mengejar siapa saja secara liar. Apa hubungan mberot dalam seni Bantengan dengan fenomena alam akhir akhir ini ? Berita tentang banjir, longsor dan cuaca ekstrim sejak akhir November kemarin terjadi seiring dengan usainya perhelatan pilkada.Bermakna apakah hal tersebut ? Tentu hal tersebut bisa dimaknai sebagai Sebuah kado khusus kepada para pimpinan daerah yang barusan terpilih. Jika Alam mberot, saatnya tingkatkan upaya pelestarian lingkungan. Kurang lebih demikian pesan alam yang mberot, spesial kepada kepala pimpinan daerah terpilih.
Pilkada dan Isu Lingkungan
Dalam pilkada barusan, isu lingkungan masih terasa sangat kurang terangkat dalam visi misi Calon Kepala Daerah. Para kepala daerah punya tanggung jawab moral tidak hanya dalam masa kampanye pilkada, namun jadi tugas yang harus diperhatikan, salah satunya tentang isu isu lingkungan di daerah masing masing.
Kepala daerah harus segera merumuskan langkah langkah strategis seputar isu isu lingkungan. Hal hal seputar sampah dan tempat pembuangan akhir, masalah pengelolaan limbah, air bersih dan sungai, penataan gorong gorong dan penataan bangunan di bantaran sungai, serta hal lain diseputar isu lingkungan, sudah selayaknya jadi perhatian khusus.
Kejadian banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrim yang terjadi seolah sebuah peringatan yang mengingatkan para pimpinan daerah terpilih untuk segera melakukan langkah aksi. Ternyata alam juga bisa mberot, dan hal ini jadi kado istimewa paska pilkada agar kedepan semakin peka dan peduli terhadap isu isu lingkungan.
Peran Masyarakat Pegiat lingkungan
Masyarakat punya peran penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka adalah yang terdampak secara langsung jika terjadi persoalan lingkungan. Komunitas Pegiat lingkungan banyak terbangun di masyarakat. Sinergi antar masyarakat, komunitas dan pemerintah perlu segera dibangun agar sejak awal sudah ada pemahaman bahwa lingkungan perlu diperhatikan. Jangan nunggu ada bencana, baru saling tunjuk menunjuk dengan saling salah menyalahkan.
Dalam Diskusi Mblarah kali ini, penulis bertemu dengan divisi lingkungan dari Lembaga Adat Desa Mandala Cakrawati Tumpang kabupaten Malang. Di hari Senin yang syahdu kali ini, Pada hari Senin, 2 Desember 2024, Mereka memperoleh undangan istimewa untuk hadir dalam rangka Peningkatan Kapasitas Kader SIGASSPOL.
Bertempat di Basecamp Kelompok Lorong ijo Pakem di Dusun Tegal Pasangan Desa Pakis Kembar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang telah digelar Penyampaian Materi Aplikasi SIGASSPOL dalam rangka Pemantauan Sungai. Acara yang digelar Oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang ini, merupakan upaya peningkatan Partisipasi masyarakat dalam rangka pengendalian pencemaran air melalui aplikasi berbasis web integrasi pengawasan sungai deteksi sumber polusi (SIGASSPOL).