Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Luka (Seri Diksi Bicara #10)

Diperbarui: 18 November 2024   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Seri Diksi Bicara #10 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : Luka
(Seri Diksi Bicara #10)
Ditulis oleh : eko irawan

Terluka itu sakit, perih.
Walau tak berdarah, tapi pedih.
Cukup sudah untuk sedih.
Diam itu berdalih, padahal merintih.

Ini hidupku, ini duniaku.
Aku bukan musuhmu, lalu apa yang kau iri dari diriku.
Aku juga bukan sainganmu, untuk apa dengkimu padaku.
Memang ada masalah ? Kau bebas jadi dirimu, tapi aku tetap bebas jadi diriku.

Selamat tinggal Luka.
Biarkan ku sembuh obati lara.
Rugi waktuku untuk sibuk tanggapi drama.
Bukti akan jawab, siapa yang jujur atau gila.

Luka itu investasi rasa.
Semesta tak akan diam, melihat panggung durjana.
Saat bukti bicara, kau jawab apa ?
Selamat menerima balasan dari Yang Maha Kuasa.

Kau tanam luka untuk tujuan fitnah belaka.
Kebohongan itu akan berbunga dusta.
Kau menari diatas derita.
Hebat sekarang, kelak menangis tiada obatnya.

Mau tuduh lagi, untuk apa.
Terserah jika iri hatimu lebih kuasa.
Aku tak rugi, kuterima hinaanmu dengan lapang dada.
Selamat tinggal, manusia bukan engkau saja.

De Huize Sustaination, 4 November 2024
Ditulis untuk Seri Diksi Bicara 10

Catatan Kaki

Baca Seri Diksi Bicara lainnya di link :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline