Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Jangan Tanya Kenapa (Seri Puisi Asmaraloka #101)

Diperbarui: 15 November 2024   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #101 foto diolah dengan Snapsheed

Puisi : Jangan Tanya Kenapa
(Seri Puisi Asmaraloka #101)
Ditulis oleh : eko irawan

Bertanyalah kabar, seperti apa.
Tentang sehat, silaturahmi bagaimana.
Kenapa pura pura, saat orangnya ada.
Baik dimuka, dibelakang dicela.

Susah orang bukan hiburan.
Hal pribadi, soal pilihan,
tak layak jadi tontonan.
Susah senang urusan masa depan.
Jangan Tanya Kenapa,
keputusan bukan lelucon guyonan.

Jangan tanya kenapa,
Saat memilih hidup sendirian.
Yang bersama,
Jangan tepuk tangan
saat ada pertengkaran.
Tak perlu tertawakan, yang hidup kekurangan, banyak tanggungan.
Ini cobaan, bukan panggung hiburan.

Ideal, hidup rukun bahagia.
Hidup nyata tak sesuai cocot teori belaka.
Dunia masing masing berkisah beda.
Tetangga yang santun itu,
Jangan tanya Kenapa.

De Huize Sustaination, 15 November 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 101

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline