Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Every Story Matters: Memaknai Cerita Jadi Bermakna

Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan Foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Every Story Matters : Memaknai Cerita Jadi Bermakna
Ditulis oleh: eko irawan

Terima Kasih Kompasiana. Sejak gabung Kompasiana, Serasa punya rumah untuk mengekspresikan diri. Ruang karya yang asyik untuk menulis, Memaknai Cerita Jadi Bermakna. Itulah sekelumit kata yang merangkum saat saya jadi Kompasianer. Semoga mampu menjadi berkah yang menginspirasi dan bermanfaat. Selamat berkarya dan menemukan konsistensi menulis yang berkelanjutan. Selamat ulang Tahun buat Kompasianer semua, karena Kompasianival adalah milik semua para Kompasianer.

Ruang Ekspresi Membangun Jati Diri

Jadi diri sendiri memang asyik, karena disinilah Ruang Ekspresi Membangun Jati Diri. Kompasiana memberi ruang keren yang asyik saat diri mau menjadi apa dan siapa. Kompasiana benar benar mengawal inovasi jadi karya yang dihargai.

Semua orang memang bisa menulis. Tapi tak semua media mau menerima tulisan kita. Saat diri belum dikenal sebagai siapa adalah sangat sulit karya karya kita tayang dan terbaca secara efektif. Berangkat bersama Kompasiana ternyata menyediakan ruang kreasi yang benar benar bermakna. Menulis jadi punya ruh yang mendorong karya karya kita tumbuh dan memiliki panggung.

Menulis yang asyik itu bukan mengikuti apa kata orang lain. Jadi pengikut terus menerus membuat kita jadi orang asing di dalam tubuh kita sendiri. Kita tak akan mampu jadi diri sendiri jika terus menerus jadi orang lain. Sehebat apapun jika hanya copy paste belaka apa maknanya ? Apa artinya ?

Jadi diri sendiri memang butuh proses dan perjuangan. Tak bisa instant, tak bisa tiba tiba. Tapi keasyikan menuju proses ini akan mengantar diri kita menemukan jati diri. Sulit ? Masak sudah menyerah berjuang jika ingin membangun identitas diri yang diakui Publik. Orang iri dengki hanya lihai bergunjing tapi dirinya akan tersesat dalam sakit yang membunuh identitas dirinya sendiri.

Ruang Cerita yang bermakna

Semua orang punya cerita dan pasti bisa bercerita. Apakah cerita dimaksud berguna dan punya makna? Apakah akan jadi referensi? Belum tentu. Seperti chat di WA group, story medsos atau diskusi diruang kopian. Pengakuan hanya bersifat lokalitas setempat. Circle yang terkover hanya sebatas lingkungan dan jaringan yang terbangun.

Ruang Cerita yang bermakna akan membangun Diskusi semakin hidup dan berkesan. Karya karya akan punya panggung yang penuh makna. Apalagi secara pribadi kita share melalui medsos masing masing dan panggung circle komunitas masing masing. Inilah yang saya peroleh bersama keluarga besar Kompasiana. Bagaimana dengan Anda ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline