Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Tak Butuh Drama (Seri Puisi Asmaraloka #96)

Diperbarui: 22 September 2024   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #96 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : Tak Butuh Drama
(Seri Puisi Asmaraloka #96)
Ditulis oleh : eko irawan

Bijak itu relatif. Ada yang bisa, banyak yang tidak. Hebat telanjangi orang lain, tapi goblok nilai diri. Merasa paling sengsara, paling menderita.

Marah marah tak lihat kenyataan. Sudut pandang sendiri, orang lain jadi keparat. Bela diri yang bodoh. Ciptakan drama tak bermutu di pentas dunia.

Kenapa tak jadi langit. Kenapa batasi diri dalam sempit. Merasa hidup jadi pahit. Merasa hidup terhimpit.

Saat bahagia diperjuangkan. Saat hidup diusahakan. Kenapa tidak satu frekuensi, saling dukung saling kuatkan. Karena saling gembosi itu, perlambat sampai tujuan.

Tak ada yang tak mungkin, saat yakin. Heboh jadi penonton, tapi tak ikut main. Hajat bersama, tapi nunggu lelah yang lain. Apa ada panen, nolak tanam tapi sibuk salah salahin.

Tak butuh drama. Lebih ksatria, Jadi apa adanya. Gandeng tangan melangkah bersama. Saling lengkapi capai bahagia.

De Huize Sustaination, 21 September 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 96

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline