Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Rembulan, Puisi dan Mahameru (Jinalayapura Jajaghu #4)

Diperbarui: 18 September 2024   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Jinalayapura Jajaghu #4 foto senja yang mempertemukan Padhang Mbulan dan Mahameru foto 17 September 2024

Puisi : Rembulan, Puisi dan Mahameru
(Jinalayapura Jajaghu#4)
Ditulis oleh eko irawan

Sejenak terkagum. Langit cerah jadi podium. Rembulan purnama tersenyum. Puncak Mahameru bagai kuntum.

Bait puisi merekam. Melukis syair antara senja dan malam. Langit jingga memberi salam. Rembulan dan Mahameru saling genggam.

Cerah menghias langit. Senada seirama, tak perlu sakit, tak butuh rumit. Sambut Padang bulan jadi favorit. Mesem hit, saling kait.

Luangkan sejenak waktumu. Temukan Rembulan dan Mahameru. Sejenak saja warnai sendu. Ada puisi temani rindu.

De Huize Sustaination, 18 September 2024
Ditulis untuk Jinalayapura Jajaghu 4

Catatan Kaki

Suatu Senja di hari Selasa, 17 September 2024 seolah panggung langit memberi jawaban tentang apa hubungan Padhang Mbulan dan Mahameru. Selamat dan sukses untuk Sahabat Mesem Cafe dan Art Gallery dan skuad Lembaga Adat Desa Mandala Cakrawati yang terus membangun ruang temu untuk berbagai gagasan dan inovasi dalam berbagai bidang yang terwadahi dalam apa yang disebut sebagai Padhang Mbulan. Giat yang dilaksanakan pada puncak rembulan malam bersinar terang ini sudah sampai pada gelaran ke #67. Bertahan untuk terus melestarikan adat seni budaya yang tumbuh dan berkembang di tlatah seputar candi Jajaghu atau candi Jago Tumpang.
Penasaran seperti apa Padhang Mbulan ?
Monggo sempatkan hadir. Selamat menikmati Padhang Mbulan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline