Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Cinta Apa Adanya (Seri Puisi Epigram #28)

Diperbarui: 2 Juni 2024   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Epigram #28 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : Cinta apa Adanya
(Seri Puisi Epigram #28)
Ditulis oleh :  eko irawan

Sungguh bukan aku yang menunda.
Karena semua berhak bahagia.
Nikmati hidup, syukuri Cinta.
Satu saja, terima kasih sudah percaya.

Kecewa itu pasti.
Tapi jangan samakan kisah ini.
Ada perjuangan yang wajib dimengerti.
Apapun hasil, harus disyukuri.

Bicara kurang, pasti kurang.
Tak akan puas, walau uang segudang.
Sungguh bukan rekayasa jalang.
Jujur itu pahit, tapi cinta jangan hilang.

Menunggu memang lelah.
Menanti kapan, dalam dekap gundah.
Bertahan dalam usaha berpolah.
Pasti ada Kebutuhan yang tak rendah.

Malam ini mari berdoa.
Syukuri apapun yang ada.
Bermohon agar besok, keajaiban tiba.
Nasehat diri menanti takdir bicara.

Tak ada sengsara, jika Yakin cinta ada.
Mari pandai bersyukur,
tentang capaian yang ada.
Tuhan telah pertemukan kita.
Permata mahal itu Cinta apa adanya.

De Huize Sustaination, 2 Juni 2024
Ditulis untuk Puisi Epigram 28




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline