Puisi : Merayu Pagi
(Seri Puisi Asmaraloka #85)
Ditulis oleh : eko irawan
Mungkin masih dingin.
Didekap semilir angin.
Dipeluk mimpi memilin.
Maunya tidur lagi, bangun tak ingin.
Mimpi dihias halusinasi.
Bangun jadi keluar dari khayali.
Tak rela tinggalkan mimpi.
Saatnya Semangat merayu pagi.
Pagi itu untuk semangat.
Sudah giat saja, masih melarat.
Apalagi malas, terus terusan istirahat.
Jangan jengah berkeringat,
Nawaitu Jadi Konglomerat.
Jangan kendor miliki motivasi.
Dengan Asmaraloka,
bangkit menginspirasi.
Niat berubah karena cinta sejati.
Cinta tertinggi, karena Illahi.
Apa malas akan jamin masa depan.
Apa ragu ragu beri kepastian.
Jangan terus mimpi,
Ingin terus terusan liburan.
Karena bahagia itu,
Harus diperjuangkan.
Bismillah merayu pagi.
Semangat Usaha, membara bak mentari.
Tak ada alasan untuk tidur lagi.
Rubah nasib urusan sendiri.
Jadi malas karena pesimis.
Tetap suudzon dengan optimis.
Belajar kuat terima realistis.
Malu jika jadi pengemis,
Karena Hidup tak ada yang gratis.
De Huize Sustaination, 29 April 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 85
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H