Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Melukis Hujan (Seri Tatap Saja #2)

Diperbarui: 11 Februari 2024   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Seri Tatap Saja #2 foto diolah dengan Sketch Photo dan lumii 

Puisi : Melukis Hujan
(Seri Tatap Saja #2)
Ditulis oleh : eko irawan

Berteduh itu bukan memalukan. Tapi inilah masuk akal. Dari pada sok jago menembus badai dan banjir. Lebih baik Melukis hujan.

Menunggu reda, daripada menantang bahaya. Mari sejenak nikmati kecerdasan air. Direkam untuk belajar. Memaknai keagungan semesta.

Nekad kita kan basah. Melawan menambah masalah. Bukan hujan yang salah. Melukis hujan cara bijak berhikmah.

Mari jadi waras. Walau kasmaran bikin buta. Tapi saling menerima kekurangan adalah hebat. Rela menunggu untuk alur takdir terindah.

Melukis hujan bukan khayalan. Semua ada waktunya, pasti ada jalannya. Kita sedang apa, ini bukan dolanan. Berani? tatap saja berbekal doa.

De Huize Sustaination, 10 Februari 2024
Ditulis untuk Seri Tatap Saja 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline