Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Menulis Tak Kenal Liburan

Diperbarui: 5 Januari 2024   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Menulis tak kenal liburan
Ditulis oleh eko irawan

Liburan atau tidak, menulis tak kenal liburan. Musuh utama Penulis adalah rasa malas. Post Holiday Blues bisa terjadi Kapan saja, tak kenal waktu dan sifatnya tiba tiba. Berikut tips keluar dari rasa malas, agar tetap semangat karena menulis tak kenal liburan. Selamat membaca semoga menginspirasi.

1. Harus Punya Vibes Me Time

Penulis harus menyediakan ruang waktu premium bagi dirinya untuk menuangkan ide idenya agar jadi sebuah karya tulis.
Vibes me time ini harus ada setiap hari. Soal kapan dan dimana, tiap penulis punya style sendiri sendiri. Bisa tengah malam, selepas subuh, dan bisa berlokasi dirumah atau di cafe langganan. Vibes me time harus dibangun secara sadar dan terencana, sehingga penulis sendiri yang paham. Temukan saat nyaman masing masing. Suasana nyaman untuk menulis harus diciptakan. Menulis pasti terkendala dengan hal hal yang mengganggu dan tiap penulis punya pengalaman masing masing hal apa saja yang mengganggu proses kreatifnya.

2. Catatan ide
 
Ide dan gagasan tema tulisan datangnya setiap waktu dan bisa datang dari mana saja. Sebuah ide dan gagasan jika hanya diingat ingat, beberapa menit berlalu bisa hilang. Ide dan gagasan kadang tidak datang saat me time karena faktor non teknis semisal kelelahan, banyak problem, kondisi cuaca atau tubuh tiba tiba kurang sehat. Idealnya, saat ide datang, segera tulis dalam catatan ide. Bisa di kertas atau di aplikasi yang sekarang sudah tersedia di smartphone.

Jika saat me time, gagasan ini langsung jadi karya, namun jika muncul di luar waktu ideal, sebuah ide dan gagasan tiba tiba bisa terlupakan. Jadi keberadaan catatan ide ini suka tidak suka harus jadi pembiasaan kreatif bagi seorang penulis. Saat me time tiba, buka kembali catatan ide dan wujudkan jadi karya. Jangan remehkan ide dan gagasan yang tiba tiba datang dan catatan ide ini jadi resource anti mati ide, yang mampu melawan rasa malas.

3. Management konflik

Tak semua orang mampu tetap kreatif disaat secara pribadi mereka menghadapi konflik kehidupannya. Masalah kehidupan datang setiap saat dan bisa jadi menghabiskan banyak waktu dan perhatian yang bersangkutan. Konflik pribadi kadang menyita pemikiran dan sangat mengganggu proses kreatif seorang content creator, termasuk penulis.

Management konflik adalah solusi menata pikiran dan hati yang mana permasalahan kehidupan bisa datang setiap waktu dan membutuhkan perhatian untuk penyelesaiannya, sementara proses kreatif bisa jadi terganggu. Masalah yang menumpuk bisa mematikan proses kreatif seseorang dan membuat seseorang menjadi malas. Dengan management konflik, seseorang akan mampu membagi waktu, pikiran dan perhatian secara kreatif dan berkualitas sehingga sekalipun banyak masalah, dia tetap mampu tampil prima dan fresh menghadapi berbagai tantangan kehidupan dan tetap kreatif berkarya.

Tetap tidak bisa? Tentu harus belajar dari pengalaman dan tetap semangat menjalani kehidupan dengan berpikir positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline