Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Spasi (Seri Menilik Titik Temu #7)

Diperbarui: 6 Agustus 2023   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Seri Menilik Titik Temu #7 foto 27 Juli di balkon golden tulip batu diolah dengan snapsheed

Puisi : Spasi
(Seri Menilik Titik Temu #7)
Ditulis oleh : eko Irawan

Apa bisa terbaca. Sebuah kalimat tanpa titik, tanpa koma, tanpa spasi. Sulit dibaca. Sulit dimengerti.

Pesan harus mudah dicerna. Di mana mengalir jadi titik temu. Agar makna bukan teka teki, bukan sekedar rencana. Jadi langkah nyata terlaksana.

Terjaga juga butuh tidur. Tidur juga butuh bangun. Mimpi indah jadi pemantik. Nyalakan semangat, diiring doa harap pada Yang Kuasa.

Spasi memberi arti. Berhenti sejenak untuk memahami. Seperti senja jadi spasi malam. Dan pagi jadi spasi hari.

Spasi bukan berhenti. Tapi jeda sejenak, Untuk lanjut. Introspeksi menata diri. Berusaha belum tentu berhasil, tapi diam pasti gagal.

Malang, 6 Agustus 2023
Ditulis untuk Seri Menilik Titik Temu 7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline