Puisi : Belajar Pada Matahari
(Seri Sajak Langit #30)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Ceritakan pada matahari. Sudah berapa lama terus terbit. 4.603 milyar tahun ! Tapi matahari, sedikitpun tak pernah sombong.
Matahari nampak besar dari bumi, Tapi hanya setitik di jagat semesta. Walau maha terang di bumi, Tapi itu dilihat dari bumi. Di dalam bima sakti, tak pantas bilang paling menyala.
Sajak langit sadarkan otak waras. Baru terbit saja, sudah merasa paling terang. Baru tahu sesuatu, sudah merasa paling benar. Merasa Paling maha paling, tapi dimana?
Dunia itu duniamu sendiri. Masih banyak dunia lain yang kau tak tahu. Temanmu hanya itu itu saja. Mampukah mengguncang semesta?
Berkaca diri itu perlu, sebelum Kulik lainnya. Tahu diri itu harus, sebelum adili aib orang lain. Aib orang jadi gurih, aib orang disebar. Merasa diri pahlawan suci tiada cela.
Iri dengki itu penyakit tiada obat. Rugi hidup indah, untuk melihat orang lain bangsat. Belajar pada matahari, dan Jadilah terang tanpa tendensi. Tunjukan diri kau dahsyat, tidak dengan menghabisi yang lain sebagai laknat.
Pojok Tebo Selatan, 4 Agustus 2023
Ditulis untuk Seri Sajak Langit 30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H