Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ulat Ulat Jalang (Seri Puisi Epigram #6)

Diperbarui: 12 Juli 2023   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk seri puisi epigram #6 foto diolah dengan snapsheed dan lumii

Ulat ulat Jalang
(Seri Puisi Epigram #6)
Ditulis oleh : Eko Irawan

Kenapa kau gerogoti daun daun. Yang tumbuh mandiri. Apa harus kau yang jadi pahlawan. Apa yang kamu bisa, duhai ulat ulat Jalang.

Harus punya cara. Memaknai nafas, mensyukuri langkah. Bermakna akan berguna. Hidup itu berbagi bukan saling memaki.

Panji panji ego dan kepentingan. Berkibar dalam drama dunia. Berebut pengaruh, intrik tokoh bilang, "harus Aku!" Hingga saling sikut, saling singkirkan.

Tersenyumlah, pertarungan babak baru dimulai. Berjuang tiada kenal pensiun. Tetap tangguh pantang mundur. Tunjukan pada ulat ulat jalang, kamu bukan pengecut. 

Renungan Sepi waktu introspeksi. Bukan kalah, tak Sudi menyerah. Pecundang tak akan pernah menang. Kecuali merecoki jalan orang.

Karena pecundang cuma berani omong dibelakang. Jawara macam apa yang mengganggu orang. Merasa menang diatas tangisan. Merasa hebat mengganggu pekerjaan orang.

Dunia tidak buta, sang Angkara pasti sirna. Lawan dengan bukti nyata, tunjukan kamu bisa. Besok lihatlah siapa yang tertawa. Mentertawakan kebodohan yang dicatat semesta.

Malang, 10 Juli 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Epigram 6


Baca seri puisi Epigram lainnya
https://www.kompasiana.com/tag/puisi-epigram




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline