Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Titik Koma (Seri Menilik Titik Temu #2)

Diperbarui: 12 Juli 2023   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan  seri menilik titik temu #2 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : "Titik Koma"
(Seri Menilik Titik Temu #2)
Ditulis oleh : Eko Irawan

Kenapa harus titik koma. Tidak titik, bertahan dalam koma. Kelanjutannya apa, tak jelas tak tegas. Ambigu berselimut ragu.

Bertahan dibatas titik koma. Karena masih ada koma yang wajib. Tanggung jawab yang belum titik. Tuntutan yang masih koma.

Jika titik telah datang, koma tak perlu meradang. Siapa mau terus terusan koma. Disuruh sabar menunggu, diminta sabar menanti. Sampai kapan, butuh kepastian, butuh jawaban.

Saatnya tak ada titik koma. Dobrak tanpa titik, meluncur tanpa koma. Jangan ribut tanda tanya. Karena takdir tak bisa dirubah dengan tanda baca.

Malang, 11 Juli 2023
Ditulis untuk Seri Menilik Titik Temu 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline