Seni Peran dan Fotografi dalam Reenactor
(Seri Dari Kampoeng Bintjang Sedjarah Bersama Eko Irawan #3)
Selamat datang dalam seri : Dari Kampoeng Bintjang Sejarah Bersama Eko Irawan #3, kali ini berjudul Seni Peran dan Fotografi dalam Reenactor. Menjalani dan membangun komunitas berbasis hobby khususnya Sejarah memang penuh dengan suka duka. Hobby adalah kegemaran, sementara komunitas mencoba menata kegemaran menjadi teratur, terstruktur dan memiliki giat bersama.
Salah satu giat yang mampu merekatkan adalah giat berperan jadi model untuk kepentingan fotografi. Inovasi kampung yang katanya kampungan memerankan model? Syah Syah saja orang berpendapat demikian karena beliau bukan penggagas sebuah komunitas, tapi karyawan gajian yang masih berstatus bawahan dan disuruh atasan.
Coba disuruh bikin komunitasnya sendiri, pasti menangis darah. Artikel berikut mencoba mengupas keasyikan seni peran dan fotografi dalam Reenactor. Selamat membaca, semoga menginspirasi.
Keasyikan Jadi model Fotografi
Dalam Reenactor, ada giat keasyikan tersendiri saat jadi model. Berikut contoh beberapa giat foto didalam Reenactor
Bagaimana menurut anda? Kegiatan demikian bukan sekedar cosplay belaka. Reenactor dan cosplay berbeda. Dalam Reenactor ada kajian sejarah, ada upaya pembelajaran secara sadar untuk meningkatkan kapasitas menguasai ilmu sejarah agar lebih baik. Untuk memperoleh sebuah kostum tertentu tidaklah mudah dan bisa dicek berapa harga sebuah kostum tertentu dipasaran.