Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Langit Mengajarimu Tawakal Sejati (Seri Sajak Langit #28)

Diperbarui: 25 Juni 2023   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan Seri Sajak Langit #28 foto panorama coban kapas biru Lumajang diolah dengan snapsheed.

Langit mengajarimu Tawakal Sejati
(Seri Sajak Langit #28)
Ditulis oleh Eko Irawan

Sebentar saja. Tengoklah angkasa. Karena lalai disibukan dunia. Mengejar kecukupan hidup sementara.

Sedari pagi hingga petang. Malam datang menjelang. Berputar terulang, umur berkurang. Tak kenal hikmah, makna hakiki menghilang.

Sudah jadi mesin. Isi hidup hanya tuntutan. Terus kurang dan meningkat. Sementara raga lupa dijaga.

Jiwa kosong hampa. Rindu dan cinta kering merana. Apakah hidup hanya untuk uang dan harta. Protes kurang meraja Lela, Syukurpun lupa.

Langit tetap menaungi lelahmu. Sekalipun kau sibuk urusan perutmu. Sebentar saja luangkan waktu. Langit luas titip rindu untukmu.

Apakah tiada guna, yang tak berguna caramu yang lupa. Lupa langit berdiri tanpa tiang, Tetap kokoh tanpa pondasi. Langit mengajarimu Tawakal sejati. Sementara kau cemas, lupa doa, lupa Ada Penguasa Semesta.

Malang, 25 Juni 2023
Ditulis untuk Seri Sajak Langit 28




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline