Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Bertahan dalam Gambar Buram (Seri Puisi Distikon #3)

Diperbarui: 8 Juni 2023   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri seri Puisi distikon #3 foto 4 Juni 2023 diolah dengan snapsheed

Bertahan dalam gambar Buram
(Seri Puisi Distikon #3)
Ditulis oleh Eko Irawan

Apalah arti sanjungan, pujian.
Jika kehadiran ini, tidak diharapkan.

Apa arti applaus penuh tepuk tangan.
Jika dibelakang nanti, jadi gunjingan.

Jadi siapa yang sekarang lupa diri.
Apa aku yang bodoh, atau mereka yang tidak perduli.

Kita tak bisa paksa orang agar suka.
Circle busuk, jelas tak bisa dipelihara.

Perkumpulan orang iri dengki tinggi hati.
Merasa maha benar, yang lain dihakimi.

Nyata ada, tapi tapi jadi orang terbuang.
Salah benar tetap dianggap hilang.

Bertahan dalam gambar buram.
Putih sirna, warna hilang, hitam kelam.

Jaman tidak tulus, adakalanya harus bersikap biarkan, lupakan, pasrahkan.
Menyesal jika kita jauh dari pengakuan Tuhan.

Tetap berbuat baik, ingat karma keadilan.
Tetaplah mesra sebagai Kekasih Tuhan.

Malang, 8 Juni 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Distikon 3
Distikon adalah puisi Dua Seuntai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline