Tadarus Puisi : Kajian Teks Menjadi Konteks
Teks menjadi konteks. Puisi adalah karya teks yang ditulis dalam kaidah estetika dengan memformulasikan rumusan dalam rangkuman kata yang syarat makna dalam bait bait singkat tetapi tetap memikat untuk dibacakan, diperdengarkan dan dikaji sebagai bahan pembelajaran. Puisi dalam tulisan adalah teks tertulis yang mewakili pemikiran, pendapat dan perasaan sang penulis yang disajikan secara menarik dan memikat.
Selama puisi tersebut hanya ditulis dalam secarik kertas, atau diterbitkan baik offline sebagai buku kumpulan puisi atau ditayangkan melalui media online, puisi tetap tersaji sebagai teks.
Sebagai teks akan menjadi konteks saat puisi tersebut dibacakan secara atraktif dengan berbagai cara eksploratif dan teatrikal yang disesuaikan dengan tema.
Puisi saat menjadi konteks ini, ternyata mampu bukan hanya sekedar sajian kesenian dan sastra, namun sudah jadi kajian sesuai tema yang diusung.
Transformasi Puisi dari Sajian entertainment menjadi kajian yang bisa diangkat dalam panggung panggung puisi. Tak banyak panggung yang memberikan tempat sebagai ruang ekspresi untuk puisi.
Salah satunya telah digagas oleh Mesem Caffe and Art Gallery di Tumpang yang dikomandani oleh Sam Joko Tebon yang secara konsisten dan berkelanjutan, menyediakan panggung untuk apresiasi dan ekspresi puisi, baik tadarus puisi atau Tadarus Musik yang digelar malam Minggu kemarin.
Dalam moment bulan Ramadan kali ini, Mesem Caffee kembali memberi ruang untuk Puisi dengan Tajuk Tadarus Puisi. Bersumber dari Tulisan Saudara Zulfaisal Putra di Kompasiana, ternyata Istilah "Tadarus Puisi" ini mengadaptasi dari pemahaman "Tadarus Al Quran" yang identik dengan kegiatan selama bulan Ramadan. Kata tadarus berasal dari kata bahasa arab darosa atau yadrusu yang berarti 'mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran'.