Puisi : Tak Lagi Terurus (Seri Hari Hari Puisiku #75)
Kau tahu rasanya, apa paham?
Aku memang tak cerita.
Aku memang butuh dimengerti.
Sedihku. Murungku. Merubah normalku.
Jiwa Sepi Yang Tak lagi Terurus.
Siapa mau dikhianati.
Ditinggal cinta yang mulai mati.
Ini soal hati. Perlahan habisi.
Tak lagi terurus. Tak terawat. Tak dianggap.
Ada, tapi bak orang orangan sawah.
Ada, jadi mengganggu sekitar.
Ada, tapi seolah tak ada.
Jadi aneh. Tak ada lagi yang cari.
Sulit rejeki, yang dasar saja tak terbeli.
Jatuh tertimpa tangga bertubi.
Terasing, dikucilkan, dan diprotes.
Dilihat yang lain, jadi bahan salah paham.
Hingga semut semut didompetku. mereka tahu. Jadi ghibah merona. Mempesona. Tapi apa yang baik. Sebesar gajah. Tak lagi nampak di mata.
Tersenyumlah duhai jiwa luruh.
Tak ada yang perlu dijelaskan.
Biarkan aku, jadi diri sendiri.
Biarkan semesta mengantarku sembuh.
Tanpa drama.
De huize Dongkel, 15 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk seri Hari Hari Puisiku 75
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H