Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Love Interstellar (Seri Puisi Asmaraloka #38)

Diperbarui: 13 Maret 2023   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri puisi Asmaraloka #38

Puisi : Love Interstellar (Seri Puisi Asmaraloka #38)

Tak perlu dijelaskan.
Tapi rasakan.
Ini perasaan.
Disatukan tanpa perdebatan.

Saat doa telah menembus langit.
Saat doa telah jadi titah. Jadi Perintah.
Jadi takdir, bukan pilihan.
Bukan rancangan manusia, tapi Jalan dari Tuhan.
Apa yang harus dipermasalahkan?
Apa yang harus diragukan?

Love Interstellar.
Saat suka mulai bermakna.
Karena aku ingin memilikimu. Bersamamu.
Saat Sayang bertambah Sayang.
Karena aku ingin membahagiakanmu.
Membuatmu tersenyum,
Dalam hari harimu.
Dan saat cinta bicara cinta.
Cinta yang mengabdikan diri untukmu.
Cinta yang berkorban untuk dirimu.
Tulus ikhlas menyatu dalam rindu.

Cinta tak lagi kata kata.
Terjemah langit tanpa sandiwara.
Biarlah mengalir menembus dahaga.
Hidup terlalu mahal untuk sengketa.
Nikmati Yang ada.
Tanpa Drama.

De Huize Jon, 13 Maret 2023

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Puisi Asmaraloka 38

Baca Versi cerpen Love Interstellar :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/63206fff4addee6b303e1c03/love-interstellar-seri-romansa-asmaraloka-7




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline