Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Jangan Panggil Sayang

Diperbarui: 25 Desember 2022   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Seri Ruang Waktu Cinta #11

Puisi : Jangan Panggil Sayang


Duhai cinta. Duhai Rasa. Kenapa harus tertahan didada. Lepaskanlah. Biarkan semesta bicara.

Malukah. Malu pada siapa. Ini aku dan engkau. Kita satu. Rasa ini ada. Milik kita. Kenapa ragu. Ragu yang membelenggu.

Berkali kali kau pesan. Jangan panggil sayang. Tapi sayang ini bukan lebai. Bukan baper. Ini cinta. Anugerah Maha Cinta. 

Aku serasa marah. Seperti cinta sendiri. Yang tak dianggap. Tak bertempat. Tak terungkap. Tapi aku paham caramu. Mencintai aku.

Kalau tak cinta, tak akan ada sayang diantara kita. Kalau tak cinta, tak akan ada juang demi rasa. Untuk apa menjaga. Untuk apa bertahan. Tapi cinta punya cara.

Jangan Panggil Sayang. Tapi sayang akan tetap panggil sayang. Kau mengujiku. Seberapa dalam niatku. Tentang cinta yang diperjuangkan. 

Kata adalah doa, yang terucap. Kata bukan janji, tanpa tanggung jawab. Semua akan ditanyakan. Bukan untuk ditagih, tapi untuk dipercaya. 

Karena semua ini, tentang juang berdua. Aku dan engkau. Ini Kita.

Mesem Cafe, 25 Desember 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Ruang Waktu Cinta #11




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline