Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Kesepian di Tengah 8 Milyar Manusia

Diperbarui: 18 November 2022   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : "Kesepian ditengah 8 Milyar Manusia"

Sungguh Ironi. Anti sosial apa bijak. Jaman berubah. 8 milyar manusia penuhi bumi. Era persaingan semakin ketat.

Apa harus berkoloni ke mars. Mungkin di Pluto. Atau membuat koloni melayang di langit Venus. Bukan khayal atau ilusi. Saat bumi penuh, kita kemana.

Tapi Kesepian ditengah 8 milyar manusia. Bisa terjadi. Kesendirian bukan teori. Kadang dibutuhkan. Sendiri untuk cari jawaban.

Jenuh juga bertarung dipalagan fana. Saling sikut, saling asingkan. Berebut kuasa, kepentingan dan uang. Hidup butuh damai, tapi terlalu ramai untuk cari cara. Bertahan!

Merenung untuk tafakur. Sendiri untuk bersama Illahi. Luangkan waktu sejenak. Tapi bukan untuk kesepian. Karena harus miliki makna hidup, bukan lalai dijajah dunia.

Kesepian bisa terjadi. Cari cara. Menyerah itu goblog. Pandai, tapi hanya cari siapa salah. Pintar, hanya menipu yang lain.

Tersingkir dari pertarungan bukan pilihan. Tak perlu mikir lama. Solusi bukan dibicarakan, tapi lakukan sekarang. Bukan menunggu waktu menggilas hidupmu. Karena sesal dan keluh kesah tidak membuatmu bahagia.

Basecamp Redtis Aquaculture, 18 November 2022
Ditulis oleh : Eko Irawan
Untuk Ultimate Consciousness Series #8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline