Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Bidadari Pagi (Seri Puisi Asmaraloka #30)

Diperbarui: 13 November 2022   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri seri Puisi Asmaraloka #30

Puisi: "Bidadari Pagi"

Ufuk pagi menjelang. Sembur semburat cahaya gemilang. Malam gelap berangsur terang. Harap baru menggusur gamang.

Nikmati uraian nyanyi pagi. Duka resah dalam nada sepi. Sekarang tak perlu sendiri. Telah datang bersua Ceria pagi.

Jalan berbeda telah menyatu. Bertemu dalam takdir rindu. Cinta bukan omong kosong palsu. Sambut riang Panji asmara menyatu.

Engkau telah dikirim Illahi. Tak perlu sembunyi. Bidadari Pagi sambut mentari.
Kejora nyata, tinggalkan mimpi mimpi.

Anugerah cinta tinggalkan duka. Sambutlah pagi nan ceria. Akui ini nyata. Kita ada, karena takdir untuk berdua.

Barak kolam Nila, 4 November 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Puisi Asmaraloka 30




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline