Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Kompasianer Membahasakan Langit (Seri Sajak Langit #19)

Diperbarui: 31 Oktober 2022   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri sajak langit #19

Puisi : Kompasianer Membahasakan Langit

Berpuisi itu membahasakan. Menterjemahkan kata dalam tulisan. Untuk dibacakan. Singkat, padat penuh pengertian.

Tulislah apa saja. Dari rasa, dari cinta hingga ke langit angkasa. Berhikmah merdeka. Tertuang dalam karya.

Inovasi kata. Tranformasi rasa. Kadang bahasa asing, kadang Sansekerta. Istilah baru, istilah yang dibahasakan dalam pengertian Indonesia. 

Saat kompasianer, membahasakan langit. Teori baru, istilah baru, kata kata baru. Langit begitu aesthetic. Hingga Mencapai cosmic consciousness. 

Terbang hingga ke Interstellar. Menelisik black hole. Mencoba memahami Singularitas. Sampai diujung event Horizon. Sang Time Traveller pengembara. 

Langit berkisah. Kupersembahkan untuk jiwa yang resah. Menghibur mereka yang gundah. Saat doa dilantunkan di sujud bumi, terdengar hingga ke langit indah.

Malang, 31 Oktober 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Sajak Langit 19

Baca seri Sajak Langit Lainnya
https://www.kompasiana.com/tag/sajak-langit




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline