Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Berdamai Dengan Waktu (Seri Hari Hari Puisiku #66)

Diperbarui: 27 Oktober 2022   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri seri hari hari puisiku #66

Puisi : "Berdamai dengan Waktu"

Kemana selama ini. Kadang kesadaran itu, datang terlambat. Mesepelekan. Lalai. Lupa. Sudah jadi cap manusia.

Manfaatkan waktumu. Waktu itu anugerah. Tapi juga tajam. Hidup bukan seenakmu sendiri. Yang telah berlalu, tak bakal bisa kembali.

Dinasehati bebal. Waktu muda Hura Hura. Setelah tua menyesal. Terlambat tiada guna. Menyesal tak bisa ditebus. Mengeluh hanya sia sia.

Berdamai dengan waktu. Karena waktu itu berharga. Tak bisa kembali. Tak ada rekayasa. Tinggal sekarang atau besok mau apa.

Terserahlah. Sudah diingatkan masih lupa juga. Sesal akan waktu, tinggal sisa dihidupmu. Tak bisa dicash ulang. Berakhir tanpa ampun, setelah itu tamat.

Malang, 27 Oktober 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Hari Hari Puisiku #66




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline