Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Apatis (Ultimate Consciousness Series #4)

Diperbarui: 22 Oktober 2022   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri ultimate consciousness #4

Titik terendah. Saat pasrah menyerah. Seolah tiada arah. Sepi sendiri dalam gundah.

Saat merasa tak dihargai. Seolah tak dianggap. Hadirpun dianggap tak ada. Tak diajak bicara. Dighibah jadi bahan cerita.

Mungkin hanya persepsiku sendiri. Framing otakku. Aku juga manusia biasa, yang punya perasaan. Bisa susah, bisa senang. Seperti juga pribadi lain.

Jika aku apatis, apa salahku. Kondisi jiwaku tengah guncang. Aku butuh ditolong. Aku butuh dimengerti. Kau kira dengan memusuhi, apa aku akan baik baik saja.

Ini tentang kondisi jiwaku. Saat aku dititik terendah. Saat diri merasa tak dihargai. Tapi terus bertahan. Berupaya bangkit dari keterpurukan. Sekalipun, jujur apatis bukan pilihan.

Jika apatis, terpaksa. Jiwa sosialku berontak. Itu bukan aku. Jadi orang lain, bukan typeku. Aku ingin jadi diriku sendiri.


Malang, 22 Oktober 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Ultimate Consciousness Series 4




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline