Aku Siapa. Apakah aku sedang sakit jiwa. Meronta dalam vibes kehidupan penuh enigma. Pertarungan diri, mendaki menuju manusia mulia.
Tahu, tapi hanya sedikit. Paham, tapi hanya sekelumit. Apa yang kukira baik, belum tentu pahala. Yang dikira buruk, belum tentu dosa. Yang kupuja, belum tentu berguna. Hanya Iman yang menolongku, ditengah belantara alam semesta yang penuh enigma.
Aku Siapa. Jiwa yang lahir tanpa mampu memilih ibu dari bangsa apa. Kasih ibuku yang jadikan aku ada. Tumbuh dalam perjuangan. Tumbuh dalam pendakian. Jadi terbaik itu, tak ada yang gratis. Semua berjalan dalam takdir, penuh ujian, penuh cobaan. Banyak rintangan, penuh godaan.
Aku siapa. Aku adalah jiwa yang bertanya. Aku ini merasa bodoh. Tak tahu apa apa. Tapi jiwa ini congkak. Menepuk dada. Melihat yang lain jadi manusia hina Dina. Merasa diri terhebat dan paling mulia. Tapi lupa berkaca, menari bangga tapi jiwa ini dianggap gila.
Takdir memang berisi vibes yang berbeda. Tuhan selalu ada disetiap cerita manusia. Tapi kau kadang pelit, untuk mengakui Yang Kuasa. Seolah paling bisa. Paling sutradara. Tak mudah meraih kesadaran insan Kamil yang mulia. Keakuan yang ditertawakan jagad raya.
Tolonglah aku Tuhan. Tanpa dibimbing Tuhan, jiwa ini bergerak gila. Tak ubah makhluk primata. Dakilah kesadaran tertinggi manusia.
Berdoalah dalam jalur imanmu. Berpasrahlah pada Illahmu. Pencerahan akan menolong jiwa jiwa sesat. Pencerahan akan membuka jalan keajaiban. Karena aku tak tahu, aku siapa.
Malang, 10 Oktober 2022
ditulis oleh Eko Irawan
untuk Ultimate Consciousness Series #3