Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Menembus Batas Langit (Seri Sajak Langit #13)

Diperbarui: 17 September 2022   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iya jika bumi datar. Batas terakhir itu pasti jadi ujung dunia. Sejauhpun, Kelilingpun, akan kembali ketempat semula. Pada waktu nanti akan kembali, dimana aku berdiri.

Menembus batas langit. Sebuah fenomena tak bertepi. Saatnya meningkatkan pandangan. Memajukan pemahaman. Kesadaran manusia mampu tanpa batas.

Seberapa jauh kau mampu pergi. Seberapa tinggi harus mendaki. Seberapa banyak manusia dikenali. Berapa waktu harus dilalui. Wawasan memang mengembang, tapi batas langit tak akan ditemui.

Mencari apa. Tidak ada itu hampa. Gelap itu bukan sirna. Masih ada harap yang akan jadi harta. Pasti ada saat bahagia. Perjuanganmu akan ada makna berharga. Obor Urip untuk kemuliaan manusia.

Menembus batas langit. Itulah doa. Kuasa Illahi akan mendengar makhluk lemah bermohon. Hidup memang berwarna. Apapun, perjuangkan dengan sabar penuh kesungguhan. Bahagia datang bersama syukur, dan semua ini pasti ada hikmahnya.

Dibawah Bukit Tambuh, 17 September 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Sajak Langit 13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline