Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

100 tahun Chairil Anwar: Puisi Ayo Bangkit

Diperbarui: 1 Agustus 2022   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Reenactor Ngalam

Kapan puisiku punya panggung. Dalam deru debu kini. Kuberdiri ditapak langkah binatang jalang. Puisi Ayo bangkit.

Aku menulis. Tapi tak akan kupaksa. Untuk suka aku. Biarkan langit bumi menilai. Aku ada. Untuk panggungku sendiri.

Kubawa nyalamu. Tak perlu Hidup seribu tahun. Tapi hidup sepuluh ribu tahun. Menjaga pekik merdeka. Mengawal Harga diri. Hargai atau tidak, ini aku.

Puisi, ayo bangkit. Jadilah abadi. Jadilah nyawa. Agar deru juang tetap membara. Me-reka ulang semangat. Bahwa sekarang itu bukan fashion week.

Bacalah puisi puisi. Dunia indah dalam bait kata. Kau tertawa melihatku berpuisi? Kau anggap lucu. Terserah. Jika Chairil masih hidup, kau baru tahu.

**********

Di Tulis di bawah Monumen Chairil Anwar, Kajoetangan Malang 

Oleh Eko Irawan 

Untuk Seri 100 tahun Chairil Anwar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline