Senja di monumen TRIP
Senja ini aku termenung. Untuk para muda milenial. Karena Malu aku melihatmu, melenggak lenggok di Citayam. Apa kata pahlawanmu, jika masih hidup sekarang?
Jalan Salak, 31 Juli 1947. Malang bumi bumi hangus, malang di kepung agresi militer penjajah. Negeri yang baru merdeka itu, dicabik Angkara murka.
Adalah para pelajar. TRIP namanya. Tentara Republik Indonesia Pelajar. Jalan salak jadi saksi. Monumen ini jadi bukti. Demi merdeka atau mati.
35 nyawa melayang. Gugur demi Nusa bangsa. Bukan melenggak lenggok pamer outfit, tapi taruhan nyawa demi Indonesia Merdeka. Jadi tumbal kejayaan bangsa.
Duhai para muda. Para pelajar. Kaulah penerus Nusa bangsa. Jangan tinggalkan jasa pahlawanmu. Berkreasilah sesukamu, tapi jangan tinggalkan pejuangmu. Para pelajar muda, yang gugur demi merdekamu sekarang.
Apa yang bisa kau berikan untuk negerimu. Jawablah dengan karyamu.
Monumen TRIP, 29 Juli 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H