Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Kenangan yang Memaksa (Seri Puisi Hari ini #9)

Diperbarui: 22 Juli 2022   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Utopiaku. Sebuah hidup bahagia denganmu. Bersama buah hati, anak anakmu. Rasa cinta yang menyatu padu.

Utopiaku, itu dulu. Sekarang sudah luluh lantak jadi abu. Dipertahankan hanya drama palsu. Diakhiri, jadi Kenangan yang mengharu biru.

Jodoh itu indah saat sehati. Usaha bertahan sudah dilalui. Namun selisih Berulang kali terjadi. Jadi hancur tak bisa diperbaiki.

Cinta itu soal hati. Saat terluka tak bisa kembali. Mampukah bejana yang hancur bisa utuh lagi. Tak akan mampu menampung isi lagi.

Yang lalu telah jadi catatan. Kisah pahit penuh kemunafikan. Saatnya dilepaskan. Walau terbayang, tapi relakan. Jangan pernah simpan.

Kenangan yang memaksa. Harus akhiri segera. Berat jika diingat, seolah tak rela. Itu soal masa lalu, relakan untuk esok penuh bahagia.

Kenapa harus bertahan jika sakit. Jika tersiksa. Hanya utopia kosong penuh derita. Untuk apa pelihara kenangan yang memaksa. Cinta soal rasa, tak bisa dipaksa jika penuh drama. Untuk apa?

Malang, 22 Juli 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Puisi Hari ini #9

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline