Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Pertemuan Dua Hati (Seri Puisi Asmaraloka #6)

Diperbarui: 20 Juli 2022   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri Puisi asmaraloka #6 dokpri

Jika kelak kau lihat foto ini. Tersenyumlah. Inilah cikal bakal. Awal mula. Pertemuan dua hati. Dari berbeda, jadi menyatu.

Jika tak karena cinta, mana mau kau datang. Tempat ini, jauh dari romantis. Tak bisa duduk mesra. Seperti merpati kasmaran.

Hanya warung kopi pinggir jalan. Serasa risih perempuan nongkrong disini. Mungkin dighibah tetangga kanan kiri. Tapi biarlah, ini urusan kita sendiri. Yang penting, kita bahagia.

Tak harus mahal. Kenangan ini tumbuh disini. Pertemuan dua hati. Merencanakan masa depan. Berbagi apa adanya. Saling isi, saling membutuhkan.

Pertemuan dua hati. Bukan dolanan. Tapi kasmaran. Disatukan agar indah, tanpa drama. Doa terbaik diucap berdua. Diperjuangkan bersama. Ini milik kita, dunia asmaraloka, untuk hidup yang bahagia.

Malang, 20 Juli 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Puisi Asmaraloka 6




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline