Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Romansa Asmaraloka 2: Bukan Drama Korea

Diperbarui: 22 Juni 2022   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spot foto Jatim Park 3 KOTA WISATA BATU

BUKAN DRAMA KOREA 

Episode Romansa Asmaraloka 2

Drakor? Drama Korea? Dikemas memikat. Dirindukan penikmat. Cerita romansa dari manca negara. Sepertinya kita ingin jadi bintangnya, tapi bukan drama Korea.

Romantisme itu bukan hanya barang milik para muda. Yang punya waktu berlama lama didepan layar kaca. Kita berdua sudah ada didunia nyata, tapi berusaha mengenang apa yang tidak kita punya. Romansa Asmaraloka.

Hidup bukan cerita gratis. Tapi diselimuti cerita tangis. Susah payah berjuang, kadang seperti pengemis. Maklum kita ini orang kebanyakan. Bukan anak Sulthan. Bukan crazy rich. Tapi pejuang rupiah, untuk hanya sekedar bertahan hidup.

Aku selalu bilang padamu, hidup hanya sekali. Berjalan sendiri sendiri itu susah. Untuk apa egois, jika untuk makan saja susah. Lalu apa hikmah dari hidup yang hanya sekali saja, jika tak tahu apa makna bahagia, lalu mati sia sia.

Iri juga melihat life style Drakor. Seperti itukah Korea? Sama dengan sinetron kita, hanya imitasi belaka. Karena hidup memang tak seindah sinetron. Yang hidup dalam produksi disana bisa sejahtera. Tapi yang hanya jadi penonton dapat apa? Iming iming imajinasi, hiburan yang tidak menghibur. Tipu diri untuk mimpi yang tak berarti.

Kita berdua bukan drama Korea. Hidup kita harus kita yang atur. Nikmati, syukuri dan berjuang untuk meraih mimpi. Mimpi yang diperlihatkan dalam drama Korea, dan kita hanya jadi penonton. Melihat saja. Kagum. Nggumun. Seperti pemimpi yang saat bangun, itu palsu. Sulap ilusi. Karena kita kembali kehabitat asli. Hidup kita sendiri. 

Bukan drama Korea. Jauh, apa bisa kita  bertandang ke sana. Kalau mimpi kesana bisa. Tapi mimpi. Tapi siapa mau mimpi terus menerus. Jelas tak mau. Dan tak ada yang akan mau. Janji memang manis, tapi kalau janji janji saja, jelas itu sama halnya mimpi.

Tapi kisah kita itu bukan mimpi. Ini juang bersama. Usaha kita merubah segala mimpi jadi nyata. Oleh karena itu, ini kusebut bukan Drama Korea. Sudah bukan waktunya menimbun mimpi, tapi saatnya menyatukan mimpiku dan mimpimu jadi satu, jadi tujuan bersama. Diusahakan berdua. Dan tak ada yang tak mungkin, jika kita mau memperjuangkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline