Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Belajar Sejarah Tidak Harus di Kelas

Diperbarui: 4 Februari 2019   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri-belajar sejarah diluar kelas

Sejarah sangat berperan dalam pembentukan Karakter peserta didik. Sejarah juga membentuk Identitas bangsa. Bagaimana caranya agar pendidikan sejarah bisa tercapai tujuannya? Tidak Hanya melahirkan siswa yang mumpuni pengetahuannya, tapi juga berwawasan sejarah dan memiliki jiwa nasionalisme, cinta tanah air dan Bangga Jadi Indonesia.

Belajar Sambil Bermain

Materi Pelajaran akan mudah diingat jika cara menyampaikannya sangat memikat minat peserta didik. Salah satu yang menarik adalah belajar sambil bermain. Mungkin kesannya seperti suasana pendidikan PAUD, namun inilah metode yang perlu ditelaah lebih jauh oleh para ahlinya. 

Pengajaran teks book dengan ceramah dan tugas hafalan sangat membebani para siswa. Bermain di sini harus tetap memperhatikan tingkat umur peserta didik. 

Melantunkan Lagu adalah metode yang patut dikaji. Kenapa Banyak anak seumur SMA tidak Hafal  Lagu Indonesia Raya, adalah sebuah pertanyaan jika metode menyanyi sudah sangat asing. Pada Pendidikan Militer, menyanyi adalah metode bermain yang mengajak peserta sedikit fresh setelah latihan fisik yang melelahkan.

Belajar sambil bermain, lebih mudah diingat materi pembelajarannya oleh peserta didik. Reenactor Juga menerapkan metode permainan drama teatrikal sebagai metode pembelajarannya. Dengan metode ini, peserta didik diajak merasakan suasana perjuangan kemerdekaan langsung dilapangan saat drama teatrikal. Dengan permainan yang menarik, output kemampuan siswa bisa lebih meningkat.

Belajar dari Hal simple

Sebuah konsep dan teori memang memerlukan penjabaran yang panjang lebar dan jika ditulis akan sangat tebal. Melihat buku tebal, serasa memikul beban yang sangat berat, kecuali yang memang hobby membaca. Dibutuhkan metode yang simple agar materi yang sedemikian berat, bisa disampaikan dengan cara yang sederhana. Reenactor mengulasnya dalam foto impresi. Belajar sejarah hanya dari foto? ternyata memang bisa. Pertama foto aslinya dikaji. Kedua membuat foto yang serupa sebagai impresi memerankan kembali seperti dalam foto tersebut.

Belajar harus diawali dari hal yang simple. Sederhana. Tapi memiliki banyak makna. sehingga siswa tertarik untuk belajar lebih jauh. Dalam Reenactor, saat menjabarkan sebuah foto, Juga menumbuhkan semangat berkarya. Tidak hanya mencari atau membeli barang yang serupa, tapi memancing minat membuat replika. inilah kreatifitas yang muncul dari proses belajar yang menyenangkan.

Belajar Maksimal di Luar Kelas

Kelas Belajar Reenactor tidak harus dikelas, Tapi bisa dengan napak tilas ditempat dimana kejadian itu terjadi. Belajar diluar kelas adalah sebuah keasyikan tersendiri membangun minat belajar siswa. Sehingga belajar itu tidak harus dikelas, tapi bisa di musium, di monumen perjuangan dan tempat lainnya. setelah jelajah di luar, guru harus bisa memberikan tugas tentang apa yang mereka barusan lakukan. ini evaluasi yang mengukur daya tangkap para siswa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline