Terhitung sejak Maret 2020 pemerintah telah menerapkan social distancing dengan membatasi segala bentuk kegiatan yang melibatkan interaksi kelompok berseka besar. Segala kegiatan pembelajaran dialihkan pada sistem daring (dalam jaringan). Kondisi ini banyak dikeluhkan oleh siswa maupun orang tua siswa, karena dianggap kurang efektif dan tingkat pemahaman siswa menjadi berkurang.
Dalam upaya membantu anak-anak Desa Sukorejo dalam hal belajar, PMM UMM mengadakan bimbingan belajar gratis yang ditujukan pada anak-anak usia sekolah di Desa Sukorejo.
Selain membantu dalam hal belajar, Mahasiswa UMM juga menyediakan media bagi anak-anak untuk melaksanakan pembelajaran daring, salah satunya koneksi internet. Seperti yang kita ketahui, tidak semua orang tua siswa mampu menyediakan media untuk pembelajaran daring karena beberapa kondisi.
Bimbingan belajar dilakukan secara door to door untuk menghindari kerumunan dalam satu tempat. Sedangkan dalam penyediaan koneksi internet, Mahasiswa UMM bekerja sama dengan Ketua RT 02/ RW 02 menyediakan sambungan Wi-Fi yang dapat diakses oleh anak-anak sekitar yang kemudian dimanfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran daring, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan ini dimulai pada Senin (24/8/2020) dan berlangsung selama 2 minggu, dengan disambut baik oleh orang tua siswa serta anak-anak Desa Sukorejo.
“Saya sangat berterimakasih kepada adik-adik UMM yang telah menyediakan bimbingan belajar bagi anak saya dan teman-temannya, harapannya situasi dapat membaik dan anak-anak dapat kembali belajar di sekolah” ujar Siti salah satu orang tua siswa.
“Terimakasih kepada kakak-kakak UMM yang telah memberikan fasilitas penunjang saya dalam belajar online, semoga dapat bermanfaat bagi banyak orang” kata Faliq, siswa SMK yang merasa terbantu dengan adanya bantuan koneksi internet oleh ketua RT dan Mahasiswa UMM.
Dengan sambutan baik ini, diharapkan anak-anak di Desa Sukorejo dapat terbantu khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran online selama situasi pandemi ini, dan tidak ada lagi anak-anak yang mengeluhkan kurangnya pemahaman mereka terkait materi. Selain itu, semoga orang tua siswa tidak lagi merasa terbebani dengan pengeluaran biaya kuota selama pembelajaran online berlangsung.