Lihat ke Halaman Asli

Results 2nd Round All England Premier SS 2011 : Soulmate Liliyana, ‘PR’ Berat PBSI

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12998495941992005856

Mencari pasangan sejati dari Liliyana Natsir untuk kembali mengulang masa-masa emasnya saat berduetdengan Nova Widianto sepertinya masih akan menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi PBSI. Sempat di kolaborasikan dengan Devin dan Tantowi, perjalanan Liliyana untuk membukukan prestasi yang sama akan membuthkan waktu ‘adaptasi’ yang lebih lama lagi. Faktor mental bertanding terutama disaat poin-poin kritis untuk bermain lebih tenang akhirnya menjadi kunci penentu kemenangan keduanya.

[caption id="attachment_94553" align="alignleft" width="300" caption="Ahmad Tantowi/Liliyana Natsir"][/caption] Paska duetkan dengan Devin Lahardi dan merebut gelar di turnamen Malaysia Open GP Gold 2010, Liliyana langsung ditandemkan dengan Tantowi dan langsung mengoleksi gelar di turnamen Macau Open 2010 dengan mengalahkan senior mereka, Hendra AG/Vita Marissa serta Indonesia Open GP Gold 2010. Namun masalah klasik ‘mental bertanding’ untuk kesekian kalinya kembali menjadi bumerang ampuh yang akhirnya menggagalkan harapan keduanya untuk berkembang lebih baik lagi. Setelah kalah ‘tipis’ 18-21, 21-19, 20-22 dari duet terkuat China, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada turnamen Korea Open Premier SS bulan Januari yang lalu, performa keduanya turun drastis di turnamen kali ini dengan dikalahkan ‘tak terduga’ oleh pasangan Jerman, Michael Fuchs/Birgit Overzier, 21-14, 19-21, 14-21.

Performa menurun keduanya sebenarnya sudah terlihat sehari sebelumnya saat nyaris kandas di tangan duet Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Namun beruntung, keberuntungan di poin-poin kritis mampu mengantarkan Owi/Butet ke babak kedua. Sayangnya perjuangan antiklimaks keduanya justru berujung saat menjamu Michael/Birgit. Owi/Butet yang diunggulkan di tempat ke-7 gagal menamatkan set kedua setelah unggul jauh 18-13 dan 19-15. Enam poin beruntun yang dikoleksi oleh duet Jerman mampu membalikkan keadaan dari tertinggal 14-21 di set pertama menjadi 21-19 di set kedua sekaligus memaksakan rubber set. Permianan cantik Michael/Birgit di depan net dan dominasi serangan smash-smash kedua pasangan ini di set penentuan semakin membuat ‘down’ mental bertanding pasangan Indonesia sebelum akhirnya terkuasai 21-14.

[caption id="attachment_94555" align="alignleft" width="300" caption="Michael Fuchs/Birgit Micels"]

1299849741918782010

[/caption]

Satu-satunya sektor yang akan menjadi tumpuan Indonesia adalah Ganda Putra dimana kedua pasangan merah putih yang bertanding mampu meloloskan diri ke delapan besar. Bona/Ahsan yang diunggulkan di tempat ke-8 masih belum menemui banyak kesulitan saat menantang tandem India, Rupesh Kumar/Sanave Thomas dan memerik kemenangan 21-16, 21-16. Sementara itu peraih emas Olimpiade Beijing, Markis/Hendra (4) mampu bermain cukup taktis saat menjegal duo Jepang, Hirokatsu/Noriyasu 21-14, 21-13. Namun musuh bebuyutan keduanya sudah menunggu KiNdra di babak delapan besar, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Koo/Tan melaju ke quarterfinal setelah menundukkan pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Lin Yu Lang, 21-10, 22-20. Tak hanya bersama Kido, Hendra Setiawan juga berjaya bersama Anastasia di sektor Campuran. Duet keduanya mampu menjungkalkan ganda unggulan ke-8 asal Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing 21-15, 21-13.

Beberapa kejutan besar yang terjadi di hari ketiga perhelatan All England 2011 ini dibuka dengan tumbangnya duet Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae atas pasangan nomor dua China, Chai Biao/Guo Zhendong. Isyarat kekalahan pasangan Korea ini sebenarnya sudah terbersit sehari sebelumnya saat Jung/Lee tidak dalam kondisi terbaiknya saat menjamu ganda tuan rumah, Chris Adcock/Andrew Ellis. Butuh waktu selama hampir satu jam bagi Jung/Lee untuk menang 24-22, 13-21, 21-13.

Sedangkan di sektor putri, dua ganda China, Cheng Shu/Ma Jin dan Du Jing/Pan Pan secara mengejutkan kalah dari lawan-lawannya. Cheng/Ma menyerah 3 set dari unggulan pertama, Cheng Wen Hsing/Chien Yun Chin, 21-14, 14-21, 19-21. Sementara itu Du/Pan ditekuk oleh bintang Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito, 17-21, 19-21. Strategi untuk memecah 4 ganda kuat China akhirnya semakin jelas terlihat lebih untuk memadukan dua individu yang terbaik menjadi satu pasangan dibandingkan menyeimbankan kekuatan diantara pasangan-pasangan ganda China terlebih setelah kegagalan mereka pada perhelatan Uber Cup yang lalu.

[caption id="attachment_94556" align="alignleft" width="300" caption="Marc Zwiebler"]

12998504391564743951

[/caption] Negeri tirai bambu juga harus kehilangan salah satu wakil terbaiknya di tunggal putra. Juara Dunia 2010, Chen Jin di luar dugaan kehilangan momen terbaiknya saat menghadapi Marc Zwiebler asal Jerman. Banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Chen tidak hanya terjadi di set pertama yang membuatnya kalah 18-21 namun juga di set kedua ketika Chen yang sudah unggul 20-17 justru harus kembali menyerah 20-22. Dengan kemenangan ini, Zwiebler akan bertemu ‘bintang’ All England lainnya yang juga sukses membuat kejutan di turnamen ini, Kazushi Yamada untuk memperebutkan tempat di semifinal. Setelah sukses menyingkirkan Taufik Hidayat (2) di laga perdananya kemarin, gemerlap Kazushi terus berlanjut ketika menghentikan laju tunggal muda China, Wang Zhengming, 21-15, 19-21, 21-16.

(www.bulutangkismania.wordpress.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline