Nama sang legendaries Prakash Padukone tentunya sudah tidak asing lagi bagi pecinta bulutangkis dunia khususnya era 80-an. Setelah mengantongi gelar London Masters Open, Denmark Open dan Swedish Open, Prakash mencatatkan dirinya dalam sejarah bulutangkis dunia sebagai orang India pertama yang mengantongi gelar Juara All England pada tahun 1980. Nama besar Lim Swie King sebagai juara bertahan di dua edisi sebelumnya tidak membuatnya gentar untuk meraih kemenangan di babak final.
Setelah berakhirnya era Prakash, perbulutangkisan India sempat tenggelam sebelum akhirnya nama Gopichand Pullela yang naik ke permukaan saat berhasil mengantongi gelar All England di tahun 2001 dengan manaklukkan Peter Gade sebagai peringkat satu dunia dan akhirnya Chen Hong di babak final. Setelah mengalami cedera di tahun 2002 yang akhirnya membuat peringkat Gophicand menurun drastis, pebultangkis India ini akhirnya memilh untuk mengundurkan diri dari dunia bulutangkis meskipun kecintaannya terhadap bulutangkis tidak luntur sampai disana. Selain mendirikan sebuah sekolah khusus bulutangkis di India, Gophicand juga resmi menjadi pelatih nasional tim India. Beberapa diantaranya hasil didikan dari Gopichand adalah Anup Sridhar, Chetan Anand, Kashyap Parupalli, Arvind Bhat, Saina Nehwal dan Aditi Mutatkar. Di nomor ganda, nama Rupesh Kumar dan Sanave Thomas serta Jwala Gutta dan Diju Valiyaveetil juga ikut mampu bersaing di kancah perbulutangkisan dunia saat ini.
Meskipun tak setenar pelatihnya, nama Anup Sridhar sempat melambung saat menumbangkan Taufik Hidayat di turnamen Kejuaraan Dunia 2007 danKejuaraan Asia 2008. Meskipun belum sempat menyentuh peringkat 20 besar dunia, Anup juga sempat mengalahkan nama pemain besar lainnya seperti Peter Gade pada turnamen Singapore Open SS 2009. Di sektor putri, India memiliki sang bintang Saina Nehwal saat ini baru berusia 20 tahun, Saina sudah mengantongi beberapa gelar penghargaan seperi Philippines Open 2006, Taipei Open 2008, Kejuaran Dunia Junior 2008, Indonesia Open 2009, serta India Open Grand Prix Gold 2010. Peringkat dua dunia, Wang Lin yang mampu ditekuknyapada turnamen Indonesia Open SS 2009 membuatnya mampu sejajar dengan pemain-pemain dunia lainnya.
Di sektor ganda, India mempunyai ‘kartu truf’ pemain serba bisa Jwala Gutta. Setelah sukses menggandeng Diju Valiyaveetil dan mengantongi sejumlah gelar di turnamen grand prix gold dan menaklukkan nama besar seperti Nova/Liliyana, Hendra/Vita , Gutta yang sempat berpasangan dengan Shruti Kurian akhirnya memutuskan untuk bertukar pasangan dengan Ashwini Ponnappa di sektor ganda putri. Sementara itu di sektor ganda putra, nama Rupesh Kumar dan Sanave Thomas mulai dikenal saat menjadi runner up Australia Open 2009 serta menggondol gelar turnamen New Zealand Open 2009 dan Bitburger Open 2009.
Dengan perkembangan bulutangkis India yang cukup pesat belakangan ini sehingga cukup pantas jika BWF menganugrahi negara ini sebagai ‘negara baru’ yang menggantikan Swedia untuk perhelatan Super Series di tahun 2011. Menurut pelatih Indonesia, Atik Jauhari yang saat ini melatih negara persemakmuran Inggris tersebut, kunci kemajuan perbulutangkisan India saat ini adalah disiplin dari sang atlet untuk menjalani setiap program yang diberikan oleh pelatih. “Di India pelatih itu benar-benar dihormati dan diikuti setiap perintahnya. Kedudukan mereka nomor dua setelah orang tua”, ujarnya mengomentari keberhasilan salah satu anak didiknya (Saina, red) yang saat ini bercokol di peringkat 6 dunia di bawah 5 pemain China Wang Yihan, Wang Xin, Wang Shixian, Wang Lin, dan Jiang Yanjiao.
Setelah berhasil mengoleksi dua gelar India Open Grand Prix Gold 2010 di depan publik sendiri pada pekan lalu, India optimis akan mampu bersaing dengan para pemain dunia lainnya di dua turnamen super series beruntun, Singapura dan Indonesia. Tak hanya mau menjadi pemeriah suasana, tetapi juga diperhitungkan sebagai underdog yang akan membuat kejutan saat berhadapan dengan pemain-pemain dunia yang lebih diunggulkan. Dengan kekuatan terbaiknya, India mampu meloloskan 11 wakilnya ke babak 16 besar turnamen Singapore Open SS 2010. Dengan motivasi dan semangat yang cukup besar, biarlah waktu yang nantinya akan membuktikan sejauh apa prestasi yang mampu diukir oleh para duta India ini (FEY).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H