Lihat ke Halaman Asli

Sekolah Rimba

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Begitu pentingnya peran pendidikan masa kini, sehingga dapat menggugah hati lembaga lembaga Sosoal Kemasyarakatan, dalam membuahkan ide-ide atau gagasan untuk mendirikan sebuah sekolah yang berlantaikan tanah, bermediakan alam bebas, serta beratapkan rerimbunan dedaunan. Yang tentunya juga memikirkan situasi maupun kondisi disaat berlagsungnya proses belajar mengajar.

Kesadaran akan suatu kewajiban serta rasa tanggung jawab, semua warga Negara untuk mendapatkan pendidikan dan penghidupan layak. Sehingga melibatkan seluruh komponen masyarakat atas kesetaraan pendidikan. Hal ini telah jelas tercantumdalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1-3. selain dalam UUD 1945, terdapat pula sifat-sifat Negara salah satu diantaranya menyeluruh, maksudnya ialah mencakup seluruh warga Negara tanpa terkecuali.

Sekolah rimba merupakan salah lembaga pendidikan yang awal didirikannya banyak mengalami hambatan, diantaranya masyarakat penghuni kawasan sekitar sekolah rimba ini, tidak mau menerima. Alasannya orang-orang pendatang akan dapat merusak tata budaya serta adat istiadat leluhurnya. Salah satu strategi untuk menarik perhatian masyarakat tersebut melalui pendekatan yang perlahan-lahan namun pasti dan berhasil.

Kondisi seperti ini, mestinya dapat perhatian dari pemerintahan terhadap daerah-daerah yang sulit dijangkau, terutama masalah pendidikan dan kesehatan terbukti dengan adanya dana OTSUS. Maka harus perlunya ada kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap beban sumpah yang telah diucapkan, sehingga dana-dana yang sudah diperuntukan bagi warga masyarakat dapat digunakan sesuai dengan arah perkembangan zaman untuk kemaslahatan bersama gna mencapai kesejahteraan bersama pula.

Bahkan untuk memenuhi mutu pendidikan, pemerintah telah menyelenggarakan pendidikan luar sekolah atau non formal. Maksud dari diselenggarakan pendidikan luar sekolah tersebut adalah sebagai upaya pemerintah agar masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu, sehingga dapat menjadi bekal hidu mereka di masa yang akan datang. Sperti dalam sebuah syair yang mengatakan…………

Belajar diwaktu kecil…

Bagaikan mengukir di atas batu…

Belajar sesudah dewasa….

Laksana mengukir di atas air…

Janganlah sedih yatim piatu….

Tiada ayah tiada ibu….

Tetapi sedih lah engkau tak punya ilmu….

Jalan yang mana engkau tuju…..

Kalau orang berilmu ….

Berguna kemana saja……….


by Ira Verawati Tanebe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline