Sudah tidak jarang lagi dengan kata-kata 'perpustakaan'. Sudah ada banyak pengertian mengenai perpustakaan, diantaranya, perpustakaan adalah tempat untuk mengoleksi, menyimpan, meminjam buku atau majalah, dan tentunya sebagai tempat informasi. Oleh karena itu, dibutuhkannya kolaborasi antar perpustakaan
Ada banyak ribuan sekolah di Indonesia, namun berapa banyak sekolah yang memiliki perpustakaan. Disamping itu, syarat didirikannya sebuah sekolah adalah tersedianya perpustakaan. Bukan hanya untuk mencari informasi, namun juga memberi motivasi para siswa agar gemar dengan membaca. Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi, membuat siswa enggan untuk membaca buku di perpustakaan. Siswa jadi lebih senang duduk di sofa empuk dan fokus bermain Handphone.
Rutinitas ini yang kemudian membuat siswa menjadi FoMO (Fear of Missing Out) atau ikut-ikutan. Hal semacam ini akan membuat siswa tidak fokus terhadap diri sendiri dan menimbulkan hal negatif.
FoMO ini sering terjadi pada remaja. Karena remaja masih memiliki struktur emosi yang labil. Akibatnya, siswa tidak akan fokus dalam pendidikannya terutama pembelajaran di dalam kelas. Siswa akan lebih fokus pada hal-hal yang kekinian di masa sekarang. Tidak semua hal yang kekinian itu bersifat positif, banyak juga tren yang negatif. Maka tidak jarang banyak remaja yang terjebak dengan pengaruh FoMO yang akhirnya berdampak negatif terhadap individu dan sosialnya. Siswa menjadi lebih sering stress dan tidak puas dengan pencapaiannya.
Di samping itu, banyak cara untuk mengurangi rasa stress, salah satunya dengan membaca. Hal pertama yang harus dilakukan adalah, hindari atau kurangi dahulu aktivitas menggunakan Handphone dan gantilah dengan membaca buku di perpustakaan. Lakukan kegiatan baru yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Tidak harus langsung membaca buku, siswa bisa duduk-duduk santai atau sekedar ngadem di perpustakaan. Bangun kebiasaan-kebiasaan baru seperti berkunjung ke perpustakaan.
Membuat tren kekinian berkunjung ke perpustakaan bisa menjadi FoMO yang positif, tidak hanya bagi siswa tapi bagi semua orang di setiap lapisan masyarakat. Semakin banyak orang yang membuat konten positif dari perpustakaan, besar kemungkinan akan semakin banyak juga orang yang akan ikut-ikutan ke perpustakaan. Tidak hanya ikut-ikutan ke perpustakaan, namun juga berdampak pada kepedulian siswa terhadap perpustakaan di sekolahnya masing-masing.
Dengan adanya hal baru semacam ini, maka perpustakaan akan banyak dikunjungi dan akan semakin banyak orang yang peduli terhadap perpustakaan di lingkungan rumah atau lingkungan sekolahnya. Mengapa perpustakaan begitu penting bagi sekolahan, karena perpustakaan-lah yang menunjang kurikulum, dan mendukung proses belajar mengajar siswa dan guru di sekolah.
Perpustakaan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar dan pembelajaran siswa di sekolah. Penyelenggaraan perpustakaan harus melihat lagi ke dalam standar-standar perpustakaan yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar. Dengan begitu, perpustakaan sekolah dapat diberi akreditas. Di dalam perpustakaan sekolah, tidak boleh hanya mengoleksi buku-buku pengajaran. Tetapi perbanyak juga, buku pengembangan diri, buku fiksi, majalah remaja, dongeng, permainan (misal, kartu UNO, congklak, dsb).
Hal tersebut harus dilakukan agar perpustakaan terlihat menarik dan tidak membosankan. Maka dari itu, perpustakaan harus bersih, rapih, sejuk, dan wangi. Karena perpustakaan adalah harta karun, yang dimaksud yaitu, bahwa siswa bisa mendapatkan banyak macam informasi di berbagai belahan dunia. Artinya ilmu itulah yang menjadi harta karun bagi para pembacanya.
Manusia adalah makhluk sosial, maksudnya, bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. Harus saling tolong-menolong. Sama halnya manusia dengan perpustakaan. Bahan baca yang ada di perpustakaan adalah sumber informasi yang sangat dibutuhkan. Tanpa adanya buku dan perpustakaan, maka informasi tidak akan pernah ada, bahkan di internet sekali pun. Itulah mengapa pentingnya membaca buku, dan sangat penting adanya perpustakaan di sekolah. Karena perpustakaan dapat mengolah dan mengelompokkan banyak jenis dan bahan bacaan yang cocok untuk siswa dan siswi di sekolah.
Manusia memiliki esensi yang beragam. Manusia sering kali ikut-ikutan dalam berbagai macam tren. Ketika memegang buku, membuat manusia sebagai individu lebih bangga dan merasa terlihat cerdas. Pada dasarnya manusia memiliki hubungan yang sangat erat dengan membaca. Dengan membaca siswa akan jauh lebih produktif. Bagi sebagian orang, membaca dapat menjadi alternatif sebagai penghilang stress dan rasa bosan.