Miss Jinjing Jakarta, Buku yang Bikin Anda Merasa Belum Tahu Banyak Jakarta

 Seberapa kenal Anda dengan Jakarta ? Cobalah baca buku "Miss Jinjing Jakarta - Belanja Sampai Mati", mungkin Anda akan merasa belum tau banyak tentang kota ini.
 
 Sama halnya seperti yang saya alami. Sebagai Pemandu Wisata di Jakarta yg sering blusukan ke berbagai sudut kota ini, begitu baca buku ini, saya merasa pengetahuan saya tentang Jakarta belum ada apa apanya.  Saya mendapat buku ini di sebuah Kafe. Buku Miss Jinjing Jakarta ini memang dibagikan gratis di berbagai spot wisata (Hotel, Kafe/Resto, dll)

 Buat yang suka buku, mungkin familiar dengan seri buku Miss Jinjing yg ditulis Amelia Masniari. Setelah menghasilkan Miss Jinjing edisi berbagai negara, menulis buku Miss Jinjing edisi Jakarta ini, menurut penulis adalah hal yang paling membahagiakan krn Jakarta adlh kota yg sangat ia sayang.

 Pengetahuan penulis tentang Jakarta, bener bener bikin saya berdecak kagum, dari mulai tempat jalan / wisata belanja kelas atas hingga kelas bawah hapal banget. Dari mulai berbagai Shopping Mall, beragam Pasar Tradisional, Butik dan Galeri Mewah, Salon dan Spa terbaik di Jakarta,  Museum- Museum , aneka Resto Hits, sampe hutan Mangrove yg bahkan banyak orang Jakarta sendiri pun belum pernah menginjakkan kaki kesana.

 Latar belakang penulis juga menarik. Amelia dibesarkan oleh keluarga menengah ke atas. Sejak kecil, ia terbiasa menemani ibunya shopping berbagai brand ternama. Tapi selain itu, Amelia kecil juga sering diajak sang PRT nya belanja ke pasar tradisional tiap hari. Karena itu sampai besar, Amelia senang blusukan ke berbagai Pasar di Jakarta, dari mulai Pasar Asemka, Pasar Rawa Bening, Pasar Rawa Belong, sampai Pasar Induk Kramat Jati. Begitu hapalnya ia dengan pasar pasar di Jakarta, teman temannya menjuluki ia sebagai Ratu Pasar.  Sejak kecil, Amelia juga sering dibawa sang Ayah yg bekerja sbg Dokter di RS PGI Cikini, jadi ia tahu banget tentang Rumah Kastil megah Raden Saleh yg kini jadi kantor rumah sakit tsb.

 Pengalaman Amelia berkeliling dunia dan bergaul dengan sosialita tingkat atas,  juga memberinya wawasan, bahwa Jakarta tidak ada bandingannya. Begitu banyak hal yang pernah ia lihat di berbagai kota kota besar dunia, juga bisa didapatkan di Jakarta. Karena itu begitu dapat kesempatan menulis buku ini dari Dinas Pariwisata DKI, ia begitu senang karena Jakarta adalah  "panggilan hati" nya.

 Memang membagikan sesuatu yang kita cintai, tidak ada bandingannya. Seperti halnya Amelia telah membagikan pengetahuannya yg terbaik tentang jalan jalan dan belanja "sampai mati" di Jakarta melalui buku ini.