Lihat ke Halaman Asli

Ira Lathief

TERVERIFIKASI

A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

PantjaSila Cita Cita dan Realita, Film Dokumenter yang Wajib Tonton

Diperbarui: 18 Desember 2016   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.fmentertainments.com/

Pernahkah kamu melihat Soekarno berpidato selama satu jam ??

 Belum lama ini saya menonton film Pantja Sila Cita Cita & Realita, film semi dokumenter yang menampilkan adegan monolog Soekarno saat berpidato (tanpa teks) selama sekitar 1 jam di depan sidang BPUPKI menyampaikan pemikirannya tentang Pancasila. Film ini diperankan oleh Tio Pakusadewo sebagai Soekarno dan disutradarai oleh Tino Saroengallo

 Terus terang, butuh stamina khusus untuk nonton film "Pantja Sila Cita Cita dan Realita ". Stamina khusus untuk bisa terus melek dan menyimak film ini hingga akhir. Waktu saya nonton film ini, hanya sepuluh menit begitu film diputar, orang di kanan kiri saya udh jatuh terlelap.

 Dengan durasi 1 jam yang hanya menampilkan adegan monolog Soekarno berpidato dari awal hingga akhir, film ini mungkin terasa sangat monoton bagi banyak orang.Tapi waktu nonton film ini, ,saya sungguh bertekad sekuat baja (lebay) supaya kuat menyimak penuh isi film ini. Dan saya akui ini film sungguh penting untuk ditonton. Kenapa ??

Pertama, melalui film ini saya bisa tau lebih banyak apa, mengapa, dan bagaimana Pancasila yang jadi Dasar Negara Repulik ini bisa tercetus dari pemikiran pemikiran luar biasa seorang Soekarno.

Kedua, melalui film ini saya bisa dapat gambaran betapa luar biasanya kemampuan Soekarno dalam berpidato dengan penuh keyakinan menyampaikan apa yang dicita citakannya .Selama ini saya sering dengar dari nenek saya, betapa dulu orang berbondong bondong datang hanya ingin mendengar Soekarno berpidato. Akting Tio Pakusadewo sebagai Soekarno di film ini sangat layak dipuji, tapi sayangnya di ajang Festival Film Indonesia tahun ini nama Tio Pakusadewo di film ini tidak masuk sebagai unggulan aktor terbaik. 

Ketiga, dengan adegan monolog berpidato dari awal hingga akhir, film ini menawarkan sesuatu yang baru dan kreatif. Sebelumnya belum pernah saya nonton film Indonesia dengan gaya monolog seperti ini.

Sayangnya film ini tidak bertahan di bioskop (hanya diputar selama seminggu). Cita-Cita (idealis) dan Realita memang tidak selalu sama hasilnya. Tapi menurut saya pribadi, film ini perlu disosialisasikan di setiap institusi pendidikan seperti sekolah atau kampus, terutama saat masa orientasi siswa/ mahasiswa baru supaya lbh mengenal Dasar Negara kita yg bukan sekedar jargon. Jangan lupa minum kopi dulu sebelum nonton film ini supaya tahan melek hingga akhir :)

 *langsung terbersit ide, kayaknya seru juga kasi tugas mahasiswa mahasiswa saya untuk nonton dan bikin review film ini *

http://www.fmentertainments.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline